Nama Indonesia kembali menjadi momok bagi angkatan bersenjata negara lain, terlebih Australia. Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pada 3 sampai 20 Mei lalu mengikuti kompetisi Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2016 kembali membawa pulang predikat juara umum. Hal tersebut tercapai selain berkat kemampuan tim pasukan elit TNI Angkatan Darat, kemenangan tersebut juga karena cemerlangnya peraih medali pemenang individu, yakni Letda Appolta Siahaan.
Letda Appolta Siahaan, mencatatkan namanya sebagai pemenang lomba tembak perorangan di ajang Australian Army Skill and Arms Meeting (AASAM) 2016. Ini merupakan kemenangan yang diraihnya berturut-turut sejak tahun 2008. Dirinya mengatakan, bahwa kemenangannya kali ini bukanlah kemenangan pertama. Sepanjang keikut sertaannya di AASAM dirinya sudah empat kali menjadi pemenang.
“Ini kali keempat saya mendapat Individual Champion. Yang pertama tahun 2008, 2009, 2012, dan sekarang,” jelasnya.
“Saya sangat senang bisa menjuarai kompetisi AASAM tahun 2016 ini,” ujarnya selepas ditandu sebagai salah satu bagian dari tradisi kemenangan di AASAM.
Panglima Divisi 1 Kostrad Mayjen TNI Sudirman juga mengungkapkan rasa bangganya atas kemenangan TNI, “Kita bangga karena TNI bukan hanya jadi juara umum. Prajurit kita meraih Individual Champion, yang diarak keliling kompleks lomba. Poltak (Appolta Siahaan) mendapat enam emas.”
Menariknya lagi performa hebatnya tersebut didukung oleh senapan menggunakan senapan serbu SS2-V4 dan senjata genggam G2 Combat buatan PT Pindad yang kemudian menempatkan senjata buatan Indonesia menjadi sorotan.
Senapan serbu buatan PT Pindad sempat diragukan kualitasnya saat Indonesia menjuarai kompetisi yang sama tahun 2015 lalu. Tim panitia AASAM meminta senjata yang digunakan tim Indonesia dibongkar karena diduga adanya praktik modifikasi, namun dugaan tersebut tidak terbukti.
Baca juga: Rahasia Kemenangan TNI AD di Australia
Secara keseluruhan dikejuaraan AASAM 2016 ini TNI AD berhasil meraih 23 medali emas, 13 perak, dan 9 perunggu. Dibelakang Indonesia, Cina berada di posisi kedua dengan perolehan 9 medali emas, 15 medali perak, dan 5 medali perunggu. Sedangkan posisi ketiga diperoleh Jepang dengan 4 medali emas, 2 medali perak, dan 3 perunggu.
Sumber : Angkasa.co.id ; Jakartagreater.com
Sumber Gambar Sampul : Jakartagreater.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News