Kerjasama Pendidikan Antara Pemerintah Indonesia dengan Negara-negara Kawasan Nordic Baltic

Kerjasama Pendidikan Antara Pemerintah Indonesia dengan Negara-negara Kawasan Nordic Baltic
info gambar utama

Pada 26 April 2015 Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Mohamad Nasir bertandang ke Finlandia guna menandatanganan MoU dengan Menteri Pendidikan dan Komunikasi Finlandia, Mr. Krista Kiuru, untuk mempromosikan dan mendorong kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi dan pendidikan tinggi. Selepas itu bertempat di Wisma Duta Indonesia di Helsinki, Prof. Moh Nasir bersama Bpk. Elias Ginting selaku Duta Besar Indonesia di Finlandia, mengadakan ramah tamah dan diskusi hangat bersama pelajar-pelajar Indonesia yang tersebar di kawasan Nordic-Baltic.

Prof. Moh Nasir membuka pembicaraan dengan melontarkan wacana dan visi dari kementriannya untuk mengembangkan Science Techno Park sebagai pusat hubungan antara dunia riset dan industri. Pembicaraan dilanjutkan terkait berbagai area yang dianggap sebagai fokus dari Kemenristekdikti yang akan dikembangkan hingga 2025, yaitu: Health and medicine, Food and agriculture Information, communication and technology (ICT), Transportation, Renewable energy, Defense technology, Advanced material.

Bpk. Moh Nasir juga mengingatkan pentingnya kerjasama dari dengan berbagai bidang riset lainnya, termasuk riset dasar, yang diharap bisa membantu ketujuh bidang diatas dalam menghasilkan inovasi dan produk yang bisa memperbaiki dan memajukan keadaan masyarakat di Indonesia.

Topik diskusi dalam acara pun beralih kepada kerjasama antara Indonesia dengan beberapa negara di kawasan Nordic-Baltic. Terkait MoU yang akan ditandatangani Menristekdikti setelah acara makan siang kali ini, beliau mengatakan harapannya untuk Mou ini bisa mempermudah kerjasama riset antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Eropa Utara tersebut, sehinggaa dengan terciptanya sebuah tim/badan penghubung di bidang riset dan inovasi. MoU ini juga diharapkan akan mempermudah antar perguruan tinggi untuk bisa menjajaki kerjasama dalam berbagai hal, antara lain penilaian kurikulum dan kualifikasi, pertukaran pelajar/staf pengajar, serta sharing best practices dalam proyek ilmu pengetahuan dan inovasi.

Salah satu bentuk kerjasama menurut Bpk. Moh. Nasir yang mempunyai keterkaitan dengan Finlandia dan riset dasar adalah teknologi pengisian tenaga bus listrik di Finlandia. Beliau mengatakan waktu yang dibutuhkan untuk pengisian tenaga bus listrik di Finlandia adalah 3 menit, dimana pada umumnya adalah 6 jam. Beliau lebih lanjut mengatakan kemungkinan Indonesia untuk menjajaki kerjasama di bidang tersebut dimana Indonesia bisa berperan dalam pembuatan rangka dan Finlandia dalam penyediaan mesinnya.

Suasana diskusi Menristekdikti dengan beberapa pelajar yang tersebar di kawasan Nordic - Baltic (Sumber PPI Finlandia)

Kemenristekdikti kini juga sedang menjajaki kemungkinan bekerjasama dengan pemerintah Latvia untuk memperkuat "bargaining position" di negara kawasan Nordic-Baltic. Kerjasama ini terkait dengan spesifikasi unggulan dimana negara - negara tersebut membangun infrastruktur teknologinya, Seperti Finlandia terkenal dengan bioteknologi dan teknologi genetik , Swedia maju dalam bidang teknologi farmasi dan telekomunikasi. Estonia yang merupakan basis teknologi IT dan juga pengembangan advanced materials Composite. Denmark unggulan dalam bidang maritim serta Norwegia pengembang teknologi pertambangan dan minyak.

Sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai Duta besar Indonesia untuk Finlandia bpk Elias Ginting menindaklanjuti penjajakan kerjasama dengan beberapa kampus di kawasan Nordic-Baltic, salah satunya kunjungan ke kampus Tallinn Institute of Technology Estonia. Dalam kesempatan tersebut telah dibangun MoU kerjasama antara kampus yang terkenal dengan teknologi ITnya dengan beberapa kampus PTN seperti ITS, ITB, UGM, UI dan beberapa kampus lain dalam memberikan transformasi ipteks dan kebaruan riset.

Sistem pendidikan dikawasan Nordic-Baltic patut dijadikan rujukan bagi sistem pendidikan di Indonesia, disamping sistem pendidikan Nordic-Baltic merujuk pada pembentukan skil yang terintegrasi antara riset dengan industri, pendidikan di kawasan Nordic Baltic juga mengacu pada pembentukan inovasi dan kreatifitas pada semua jenjang pendidikan. Pemerataan bidang studi juga menjadi acuan di negara - negara kawasan Eropa Utara ini, sebagai contoh untuk bidang keahlian tertentu beberapa professor bertukar pengajar antar negara dikampus kawasan Nordic Baltic yang sesuai dengan kompetensinya. Lebih jauh lagi semua jenjang pendidikan dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi gratis dengan fasilitas yang lengkap.

Kunjungan Dubes Indonesia bpk Elias Ginting ke kampus Tallinn Institute of Technology (Sumber PPI Estonia)

Saat ini terdapat kurang lebih 300 mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu tersebar di kawasan Nordic-Baltic. Diharapkan ketika kembali ketanah air para mahasiswa tersebut tidak hanya membawa ilmu pengetahuan namun lebih jauh lagi transformasi pembentukan karakter masyarakat Nordic-Baltic yang terkenal dengan sikap intelektualitasnya yang menjadi rujukan peradapan bagi seluruh masyarakat uni-eropa, karena terbukti negara-negara dikawasan Nordic-Baltic memiliki perekonomian yang kuat serta tatanan kemasyarakatan yang tertib dan zona paling aman serta nyaman bagi pelajar maupun wisatawan.

Komunitas masyarakat Nordic-Baltic yang terdiri dari pelajar dan dispora sejak tahun 2014 telah merumuskan kegiatan yang mengakomodir seluruh ilmu pengetahuan masyarakat Indonesia di kawasan Nordic-Baltic dalam menjembatani dan mewujudkan transformasi ipteks untuk Indonesia. Pada tahun 2015 acara tersebut diselenggarakan di Stockholm-Swedia dan tahun ini akan diadakan di Helsinki-Finlandia pada bulan Nopember.

Pelajar Indonesia dan diaspora di kawasan Nordic-Baltic dalam acara kongres Nordic-Baltic Indonesian Scholar Conference (Sumber PPI Swedia)

Komunitas Masyarakat Nordic-Baltic Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
RG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini