Presiden Joko Widodo Masuk Daftar Pemimpin Paling Efektif Dunia

Presiden Joko Widodo Masuk Daftar Pemimpin Paling Efektif Dunia
info gambar utama

Twiplomacy, sebuah lembaga survei global tahunan dari firma komunikasi internasional Burson-Marstellar, mengumumkan bahwa dalam kajian terbarunya Presiden RI Joko Widodo menjadi salah satu pemimpin dunia paling efektif di ranah Twitter.

Berdasarkan keterangan resmi Twiplomacy pada Rabu (1/6), akun Twitter Presiden Jokowi @Jokowi telah memiliki pengikut sebanyak 5,08 juta dengan rata-rata 1244 retweet. Akun Jokowi ini masuk ke dalam daftar akun pemimpin dunia lainnya seperti Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Raja Salman dari Arab Saudi, Paus Francis, Presiden Venezuela Nicolas Maduwo, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Aljubeir, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dari kajian Twiplomacy, akun pemimpin yang paling efektif berdasarkan jumlah retweet-nya adalah @POTUS milik Presiden Amerika Serikat Barack Obama, dengan rata-rata 12.350 retweet. Akun Obama lainnya, yaitu @BarackObama, mendapat 1.572 retweet. Sedangkan Raja Arab Saudi melalui akun Twitter @KingSalman mendapat 9.986 retweet. Tepat di bawahnya adalah akun Paus Fransiskus dengan 9.905 retweet.

Presiden Venezuela @NicolasMaduro dengan 2.532 retweet berada di urutan keempat, disusul Menteri Luar Negeri Arab Saudi @AdelAljubeir dengan 2.398retweet. Akun Twitter Perdana Menteri India @NarendraModi mendapat 1.602retweet, lalu Presiden Turki @RT_Erdogan tercatat rata-rata 1.298 retweet. Terakhir, tepat di bawah urutan akun Jokowi, Presiden Argentina @MauricioMacri dengan 927 retweet.

Menurut Twiplomacy, Presiden Jokowi sempat menonaktifkan kegiatannya di Twitter lalu mengaktifkan kembali menjelang masa kampanye pemilihan umum. Setelah itu, sejak menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi menggunakan akun Twitternya sebagai media utama untuk berbagi informasi kerja pemerintah dalam bidang pembangunan, keamanan, hukum, sosial, politik, dan budaya.

Tak hanya itu, studi ini juga menyatakan bahwa pada Agustus 2015, Jokowi menjadi presiden pertama di kawasan Asia Pasifik yang mengadakan sesi Periscope melalui akun @presidenjokowidodo. Mantan Walikota Solo itu juga tercatat menggunakan Twitter untuk mengecam aksi terorisme di Jakarta pada Januari lalu.

"Studi Twiplomacy ini menunjukkan kepada masyarakat mengenai seberapa penting media sosial bagi para pemimpin untuk dapat menjalin hubungan dengan masyarakat," ujar chief executive Burson-Marsteller Don Baer pada Rabu (1/6) seperti dilansir Jakarta Globe.

Studi Twiplomacy menganalisis 793 akun para petinggi pemerintahan dari 173 negara yang memiliki 324 followers. Selain Twitter, studi ini juga menganalisis media sosial lainnya seperti Facebook, Instagram, YouTube, Snapchat, LinkedIn, Google+, Periscope, dan Vine.

Dilansir dari website resmi Twiplomacy, studi ini menemukan bahwa bagi pemerintah, Twitter menjadi text-based social network utama. Namun, setahun terakhir, para pemimpin dunia menjajal komunikasi visual dengan membuat akun Instagram. Begitu pula dengan Presiden Jokowi yang telah memiliki akun instagram @jokowi pada Januari lalu dan belum lama ini meluncurkan kanal YouTube dengan nama akun Presiden Joko Widodo.

laman akun YouTube Presiden Joko Widodo
info gambar

Burson-Marsteller juga menekankan bahwa jumlah populasi di sebuah negara turut mendongkrak popularitas para pemimpin di Facebook. Lebih kurang, semakin besar populasi sebuah negara, kans pemimpinnya meraih banyak penggemar turut membesar.


Sumber : tempo.co beritagar.id jakartaglobe.beritasatu.com twiplomacy.com
Sumber Gambar Sampul : https://aws-dist.brta.in/2016-01/original_980/0_0_1202_711_b0724882a4eb255158106cf303759a250e900c0c.png

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini