Bangun Mesin Pengering berbasis Machine Vision untuk Peningkatan Kualitas Gracilaria verrucosa

Bangun Mesin Pengering berbasis Machine Vision untuk Peningkatan Kualitas Gracilaria verrucosa
info gambar utama

Rabu, 18 Mei 2016 tim PKM-KC yang berjudul “MI ITEM - Microprecision Intelegent Dryer Machine” Rancang Bangun Mesin Pengering berbasis Machine Vision untuk Peningkatan Kualitas Gracilaria verrucosa Universitas Brawijaya yang dimotori oleh lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian yaitu Eka Tiyas Anggraeni (TEP/2013), Muchammad Zakaria (TEP/2013), Tanti Nirwana Tambunan (TEP/2013), Fadlillah (TEP/2013) dan Risky Pratama Yudi (TEP/2014) di bawah bimbingan Yusuf Hendrawan, STP, M.App. Life Sc., Ph. D melakukan perancangan pembuatan alat pengering berbasis Machine Vision terhadap rumpuT laut Gracilaria verrucosaa.

Hal yang melatarbelakangi pembuatan alat pengering berbasis Machine Vision bahwa Menurut Data statistik sementara (2015) Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan produksi rumput laut Indonesia jenis Gracilaria sp., di tahun 2013 menempati urutan kedua setelah Tiongkok, dengan produksi sebesar 975 ribu ton. Namun dari potensi produksi rumpur laut tersebut tidak diimbangi oleh penanganan pascapanen yang tepat seperti pengering. Pengeringan yang umum dilakukan oleh petani rumput laut adalah pengeringan metode konvensional dengan memanfaatkan sinar matahari dimana rumput laut dijemur diatas tikar atau para bambu.

Hal ini menguntungkan petani rumput laut karena biaya operasional yang murah akan tetapi pengeringan konvensional ini dipengaruhi oleh cuaca dimana pengeringan konvensional ini membutuhkan waktu 3-4 hari yang menyebabkan kadar air pada rumput laut tidak sesuai dengan standar mutu dan kotoran yang bertebaran disekitar rumput laut yang dapat menurunkan kualitas rumput laut. Adapun beberapa teknologi yang dikembangkan untuk pengeringan rumput laut yaitu cabinet tray dryer (Primyastanto dan Firdaus, 2010) dan pengeringan cara adsorpsi dengan oven (Djaeni et al., 2007).

Akan tetapi, teknologi pengeringan ini, tidak dapat memprediksi besar kecepatan pengeringan pada berbagai kondisi operasi yang menyebabkan waktu pengeringan tidak dapat diprediksi secara lebih akurat. Selain itu, permodelan yang tidak detail ketika menggambarkan fenomena yang terjadi di dalam karaginan ketika proses pengeringan berlangsung.

Maka dari itu, diperlukan teknologi pengeringan yang mampu memantau kadar air dengan pemodelan yang dapat menggambarkan fenomena yang terjadi dalam keragian secara akurat dan presisi, sehingga dapat meningkatkan kualitas dari Gracillaria verucosa. MI ITEM (Microprecision Intelegent Dryer Machine) adalah sebuah inovasi kreatif alat penganalisa kadar air rumput laut Gracillaria verrucosa, dengan pemodelan yang dapat menggambarkan fenomena yang terjadi dalam keragian secara akurat dan presisi dengan konsep oven (alat pengering) menggunakan Machine Vision untuk penerapan proses pengeringan rumput laut.

Perancangan pembuatan alat MI-ITEM dilaksanakan pada Bulan Maret 2016 hingga Juni 2016 yang bertempat di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya, dengan rincian pembuatan kerangka, control system dan program, dan pengujian dan evaluasi MI ITEM. Kelebihan MI ITEM dapat mengotrol kadar air dari bahan Gracillaria verrucosa secara presisi dan akurat, alat dapat belajar secara terus menerus untuk mengurangi error, mudah diaplikasikan oleh pengguna

Kedepan, pihaknya berharap program MI ITEM dapat di aplikasikan oleh petani rumput laut Gracilaria verrucosa, UKM dan industri pabrik sehingga dapat meningkatkan kualitas dari bahan Gracilaria verrucosa.




Sumber :
Sumber Gambar Sampul :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini