Basuki, Sang Ahli Riset dan Pengembangan 5G

Basuki, Sang Ahli Riset dan Pengembangan 5G
info gambar utama

Basuki Endah Priyanto, pria kelahiran Bandung, 9 Juni 1976 melakukan riset dan pengembangan telekomunikasi selular masa depan, yaitu generasi ke-5 "5th Generation Cellular Communications" dan menjadi delegasi SONY di Badan Standarisasi Komunikasi Selular Dunia (3GPP).

Sebagai delegasi SONY di Badan Standarisasi Dunia, dia bersama-sama dengan pelaku industri komunikasi seluler lainnya di dunia (seperti Ericsson, Qualcomm, Nokia, dll), merumuskan dan menciptakan generasi teknologi selular yang terbaru di pertemuan 3GPP yang diadakan secara berkala di beberapa tempat di Eropa, Amerika maupun Asia.

Keahlian pria lulusan S-1 Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung ini adalah merancang teknologi komunikasi seluler seperti 4G dan sekarang 5G. Dengan puluhan paten di teknologi 4G dan 5G yang dia miliki, Basuki merupakan team ahli non-swedish yang menjadi delegasi perusahaan untuk menghadiri 3GPP meeting.

Beberapa perusahaan yang menggunakan teknologi 5G
info gambar

Setelah menyelesaikan program doktoral di bidang Wireless Communications di Aalborg University, Aalborg-Denmark pada tahun 2008, Basuki memutuskan untuk berkarier di dunia profesional dengan tetap menjalankan riset dan pengembangan. Awalnya, dia bergabung di unit riset dan pengembangan Ericsson AB di Lund, Swedia. Setelah 4 tahun, ayah dua anak ini mendapat tawaran dengan posisi yang lebih baik untuk bergabung di Huawei Technologies Sweden AB di Lund, Swedia. Posisinya adalah Senior Specialist Algorithm Design yang bertugas memimpin sebuah grup riset untuk teknologi 4G. Hampir 3 tahun di Huawei, ia memilih berlabuh di Sony Mobile Communications AB pada September 2014 di Lund, Swedia.

Profil Basuki Endah Priyanto ditengah rutinitas kerjanya
info gambar

Saat ini Basuki memiliki puluhan paten dan 4 paten sedang ditinjau. Kesemua paten yang ditemukan Basuki dipatenkan di Swedia dan terkait dengan bidang telekomunikasi.

"Sejak kecil, Basuki dikenal sebagai anak yang rajin belajar. Basuki akan mulai belajar meskipun tidak disuruh, tidak hanya belajar, dia juga gemar membantu pekerjaan orang tuanya. Ia akan membantu pekerjaan ibunya meskipun semampu yang ia bisa". tutur Ibunya.

Menurut sang Ayah, prestasi Basuki mulai terlihat ketika ia masuk kelas 4 SD. Orang tuanya semakin bangga ketika Basuki berkuliah di Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus dengan predikat Cumlaude. Dia pun melanjutkan S2-nya di Nanyang Technological University (NTU). Setelah lulus dan bekerja di NTU selama 3 tahun, Basuki melanjutkan studi S3 di bidang Wireless Communication di Aalborg University, Denmark.

Penyampaian materi di acara PPI Swedia dalam forum Nordic-Baltic Indonesia Scholar Conference
info gambar

Dalam sebuah acara bertajuk sarasehan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Swedia, kala itu Basuki Endah Priyanto menjadi salah satu pembicara. Pesan utamanya yang ingin ia sampaikan adalah masih besarnya peluang putra bangsa untuk bekerja secara global. Utamanya untuk bekerja di Swedia, menurut Basuki peluang bagi mahasiswa berprestasi asal Indonesia masih sangat luas. Yang terpenting adalah tetap mau berusaha menunjukkan kualitas dan mampu terus mengembangkan diri. Dirinya berpesan agar setiap pemuda tidak berhenti belajar dan berinovasi, karena salah satu hal yang akan terus kekal dan berharga adalah kemampuan beradaptasi dengan perubahan.

Sumber : Komunitas Pelajar Indonesia dan Diaspora Nordic-Baltic 2016

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini