Smart City Nusantara Diadopsi 200 Kota

Smart City Nusantara Diadopsi 200 Kota
info gambar utama

Konsep smart city nusantara yang diusung PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah diadopsi 200 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

“Konsep smart city nusantara yang kami tawarkan sudah digunakan 200 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Konsep ini tak meninggalkan identitas sebuah daerah ketika Teknologi Informasi (TI) masuk ke masyarakat. Ini disruptive for solution, bukan solution to disruptive, karena itu pemerintah di daerah senang dengan konsep smart city nusantara,” ungkap Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin dalam Regular sharing session on the weekend dengan IndoTelko, kemarin.

Diungkapkannya, hingga akhir tahun 2015, Telkom telah berhasil menggelar Digital Broadband access di 486 kota/kabupaten atau 94% dari jumlah kota dan kabupaten seluruh Indonesia dengan total bandwidth connectivity untuk seluruh pemerintah daerah mendekati 100 GBps.

Caption (Sumber Gambar)

Selama ini Telkom juga telah melayani berbagai solusi aplikasi bagi pemerintah daerah seperti : e-Kelurahan, e-Puskesmas, SIAP Online, Pajak Hotel dan Restoran Online, CCTV, social media data analytics, city command center, dan lainnya.

Telkom Smart City Nusantara terdiri dari Digital Broadband Infrastruktur sebagai platform dasar dan 7 Vertical Solution yang terdiri dari : Smart Government, Smart Education, Smart healthcare, Smart Security, Smart Transportation, Smart Environment dan Smart Citizen.

Adanya 7 solusi vertikal tersebut maka ciri khas dan keragaman daerah tetap dapat dilakukan dan implementasikan dengan baik. Kelebihan lain dari konsep smart city nusantara adalah mengadopsi platform dan berbagai aplikasi smart city dari pengembang aplikasi lokal yang paham dan spesifik dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia.

“Kalau dilihat dari hasil riset World Economic Forum pada 2015, isu untuk Indonesia adalah korupsi, birokrasi yang tak efisien, dan supply infrastruktur yang tak memadai. Telkom dengan konsep smart city nusantara ingin memangkas hal itu. Ini bakti Telkom bagi negeri,” jelasnya.

Dipaparkannya, Telkom sebagai perusahaan operator telekomunikasi fokus pada tiga hal. Pertama menyiapkan national coverage broadband network yang berkualitas tinggi dengan membangun serat optik, submarine kabel, serta BTS.

Kedua, Telkom membangun pusat pusat-pusat kreativitas dan inovasi. Diantaranya creative camp untuk menjaring talent. Ketiga, Telkom melakukan program yang mendorong ekosistem atau terbentuknya digital society di masyarakat.

“Kami BUMN bukan hanya sekadar mencari profit semata, tetapi kita juga harus menjadi agent of change, agent of development untuk membawa perubahan di masyarakat yakni dalam pemanfaatan teknologi komunikasi. Ini agar kehadiran BUMN itu dirasakan semua anak bangsa,” tutupnya.

Secara terpisah, Ketua Forum Smart City Indonesia Suhono Harso Supangkat menyatakan konsep smart city itu adalah bagaimana suatu kota bisa mengelola sumber daya sehingga warganya bisa hidup aman, nyaman, dan berkelanjutan.

“Smart city bukan kota dengan banyak aplikasi, tapi banyak solusi. Peran Teknologi Informasi itu membantu pengelolaan. Tahun 2045, kita tak hanya melihat dari sisi Product Domestic Bruto mengukur sebuah negara maju, tetapi ke kesejahteraan sosial. Smart city membantu dibangunnya infrastruktur sosial untuk masyarakat,” tutupnya.

(Indotelko)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini