Dua Spesies Ikan Indonesia ini Mampu Membuat Dunia Terkejut

Dua Spesies Ikan Indonesia ini Mampu Membuat Dunia Terkejut
info gambar utama

Keanekaragaman hayati Indonesia yang kaya ternyata menyimpan spesies hewan yang mampu membuat dunia terkejut. Mungkin kali ini namanya tak terlalu ramai dibicarakan orang, ikan gobi atau Pandaka pygmaea serta Paedocypris progenetica. Pernah mendengarnya?

Dua ikan tersebut menurut penelitian sejak sepuluh tahun terakhir dinobatkan sebagai spesies ikan terkecil di dunia.

Jenis pertama yang hidup di Indonesia adalah Pandaka pygmaea, jenis ikan gobi yang dideskripsikan oleh Albert William Christian Theodore Herre, taksonom ikan asal Amerika Serikat, pada tahun 1927.

Pandaka pygmaea (https://www.fishbase.org/ )
info gambar


Pejantan dewasa ikan tersebut hanya berukuran 1,1 cm sementara betinanya rata-rata hanya 1,5 cm. Sementara, beratnya sangat ringan, hanya 4-5 miligram, setara satu pil obat. Ikan yang juga disebut gobi kerdil tersebut memiliki ciri bintik-bintik hitam mencolok pada siripnya serta tubuh transparan dengan kepala besar.

Tempat awal ikan tersebut sebenarnya adalah di Filipina namun diduga telah punah. Kemudian peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukannya saat melakukan Ekspedisi Widya Nusantara di Sulawesi Barat.

Saat itu Daniel Nathanael Lumbantobing, peneliti ikan LIPI, sedang melakukan survei keanekaragaman perairan muara di kawasan pantai Polewali Mandar saat menemukannya.

Baca juga: Ikan Seharga "Alphard" dari Indonesia yang Menjadi Incaran Dunia

"Saya tidak menyangka akan menemukan," katanya. "Saya hanya menyurvei wilayah yang sangat dangkal, seperti got yang berhubungan dengan muara."

Saat pengamatan awal, Daniel menyangka bahwa ikan gobi kerdil yang ditemukannya adalah anak ikan lain. "Tetapi setelah mengidentifikasi akhirnya mengetahui bahwa itu adalah Pandaka pygmaea," ungkapnya.

Hingga tahun 2006, ikan yang hidup di lingkungan air payau dengan keasaman netral hingga basa ringan itu dianggap sebagai ikan terkecil di dunia.

Maurice Kottelat dari Raffles Museum di Singapura kemudian mengubah ranking ikan terkecil setelah menemukan spesies Paedocypris progenetica.

Jenis yang ukurannya hanya 8 mm itu hingga kini dinobatkan sebagai yang terkecil di dunia. Spesies itu hanya bisa ditemukan di Sumatera.

Daniel mengatakan, P progenetica merupakan jenis ikan yang super unik, bukan hanya ukurannya. "Ikan itu bisa hidup di daerah yang keasamannya tinggi, pH sekitar 3. Hidupnya di lahan gambut," jelasnya.

Paedocypris progenetica (kompas.com)
info gambar



Ralf Britz dari Natural History Museum di London yang terlibat penemuannya mengatakan, "Ini salah satu ikan teraneh yang pernah saya temui sepanjang karir."

Daniel menuturkan, dua jenis ikan tersebut menggarisbawahi keanekaragaman jenis di wilayah sekitar pesisir. Selama ini, wilayah sekitar pesisir kurang diteliti dibandingkan dengan darat dan laut.

Ikan-ikan kecil memiliki adaptasi yang unik. Mereka cenderung hidup di relung yang sangat spesifik, seperti perairan yang sangat dangkal, untuk menghindar dari predator.

Walaupun kecil, ikan macam P pygmaea memiliki fungsi dalam ekosistemnya. "Pandaka pygmaea dapat berperan memakan jentik nyamuk di daerah pesisir," kata Daniel dilansir dari Kompas.com.

Karena makhluk yang hidup di dalamnya punya peran, lingkungannya pun harus dijaga. Wilayah muara dan gambut perlu dilestarikan seiring tumbuhnya wilayah perkotaan sekaligus ekspansi binis perkebunan.




Sumber : sains.kompas.com
Sumber Gambar Sampul : www.wallpapers13.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini