Mahasiswa PhD Asal Indonesia, Temukan "Alat Baru" Diagnostik Malaria

Mahasiswa PhD Asal Indonesia, Temukan "Alat Baru" Diagnostik Malaria
info gambar utama

Gita Vita Soraya mahasiswa asal Indonesia, Mahasiswa PhD Fakultas Kedokteran Melbourne University, bersama timnya terpilih sebagai penerima bantuan penelitian dari Bill & Melinda Gates Foundation. Mereka meneliti pengembangan alat diagnostik parasit malaria yang banyak ditemukan di kawasan Asia Pasifik.

Gita, wanita kelahiran Makassar tahun 1989 ini, mengungkapkan alat yang dikembangkannya bersama tim akan mempermudah dalam diagnosa Malaria.

"Bersama tim pada RMH (Royal Melbourne Hospital ) dan CfNE (Centre for Neural Engineering), kami ingin mengembangkan alat diagnostik yang bisa dipergunakan tanpa perlu menggunakan laboratorium (yang selama ini merupakan syarat utama). Selain itu, alat ini nantinya juga bisa dipergunakan dengan biaya murah untuk melakukan tes genetik atas reaksi berbahaya dari penggunaan obat." tuturnya seperti dikutip dari australiaplus.com.

Alat yang disebut immunosensor malaria merupakan alat yang sangat sensitif serta non-invasive. Alat ini bisa menyasar protein parasit malaria yang umumnya ditemukan di kawasan Asia Pasifik untuk divalidasi melalui sample ludah dan darah.



Sumber :australiaplus.com
Sumber Gambar Sampul : australiaplus.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini