Perempuan Hebat ini Rela Meninggalkan Pekerjaannya Demi Membantu Penyandang Difabel

Perempuan Hebat ini Rela Meninggalkan Pekerjaannya Demi Membantu Penyandang Difabel
info gambar utama

Memiliki keterbatasan fisik atau difabel tidak berarti memiliki keterbatasan keterampilan juga. Hal ini dibuktikan oleh Angkie Yudistia, salah satu perempuan kebanggaan Indonesia yang telah berhasil menjalankan sebuah perusahaan sosial bernama This Able Enterprise. Perusahaan ini didirikan bersama rekan Angkie untuk memberikan motivasi kepada para penderita difabel untuk lebih percaya diri dan bisa menjadi mandiri dengan meningkatkan kemampuan yang mereka miliki. Namun, siapa sangka pula, Angkie yang pernah menjadi finalis Abang None mewakili Jakarta Barat pada tahun 2008 ini juga memiliki keterbatasan fisik yakni tunarungu.

Angkie telah mengalami tunarungu sejak usianya 10 tahun. Namun, hal itu tidak membuatnya patah semangat untuk terus belajar dan mengembangkan bakatnya. Ia pun kini telah menyandang gelar magister komunikasi dari London School of Public Relations. Sebelumnya Angkie pernah kesulitan mendapat pekerjaan karena setiap perusahaan yang ia datangi selalu duluan menolak Angkie lantaran keterbatasan yang dimilikinya padahal dirinya sedari kecil memiliki cita-cita untuk bekerja di sebuah perusahaan besar. Hingga akhirnya ia meniti karier sebagai staf humas di sejumlah perusahaan.

Namun, ia melihat ternyata penolakan-penolakan dari perusahaan tersebut juga dialami oleh kebanyakan orang yang memiliki disabilitas seperti dirinya. Hal ini membuatnya berpikir bahwa masyarakat kerap memiliki persepsi bahwa orang difabel tidak dapat diandalkan dan tidak memiliki kemampuan apa-apa.

"Padahal orang difabel punya hak yang sama dengan yang fisiknya normal. Mereka juga sudah berusaha mencari pekerjaan tapi tetap saja dianggap tidak mampu apa-apa," ujar Angkie. Dan atas dasar pemikiran tersebut ia pun memilih keluar dari pekerjaannya sebagai staf humas tersebut dan mendirikan Thisable Enterprise pada 2011 bersama seorang rekannya.

"Thisable ingin menunjukkan bahwa orang-orang difabel punya kemampuan, bukannya orang yang tidak berguna," kata Angkie. Melalui Thisable ini ia memberikan bantuan kepada orang-orang difabel untuk dapat hidup secara mandiri dan tentunya ingin menunjukkan kepada masyarakat umum bahwa mereka memiliki hak yang sama untuk hidup dan menjalani kemampuan diri mereka masing-masing. Salah satu program Thisable Enterprise adalah mendukung wirausaha yang dijalankan oleh para penderita difabel.

Bagi Angkie, menjalankan bisnis sosial semacam ini bukanlah hal yang mudah bahkan dengan dirinya yang tunarungu. Namun, ia mempelajari banyak hal bahwa dalam menjalankan bisnis sosial, hal yang paling penting adalah percaya diri dan mau banyak belajar. Ia pun sebelumnya belum memiliki banyak pengalaman di dunia bisnis namun Angkie memilih terus menjalaninya dengan bantuan dukungan dari orang-orang terdekatnya.

"Tough people will win." Demikian kalimat motivasi yang selalu terucap dari bibir Angkie.

Angkie pun memiliki impian ingin menjadikan Indonesia sebagai megara yang ramah bagi disabilitas dan Thisable Enterprise merupakan salah satu langkahnya untuk mewujudkan hal itu.



Sumber Gambar Sampul : pizna.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini