Pali-pali,Kuliner Asal Ternate yang Bernilai Tinggi

Pali-pali,Kuliner Asal Ternate yang Bernilai Tinggi
info gambar utama

Pali-pali ialah salah satu makanan khas dari Ternate. Kalau diamati secara seksama, makanan ini tak ada bedanya dengan lontong dan ketupat, yaitu terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam daun. Namun perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan lontong dan ketupat ialah Pali-pali dikemas dalam anyaman daun lontar. Anyaman tersebutlah yang membuat Pali-Pali terlihat menarik.

Dari segi rasa makanan ini memiliki citarasa yang unik. Citarasa ini muncul dari daun lontar pembungkusnya, tentu saja sangat berbeda dari lontong yang dibungkus oleh daun pisang. Rasanya kurang lebih mirip ketupat yang kita kenal menjadi makanan utama disaat lebaran. Pali-pali dimakan begitu saja sudah nikmat, lebih lagi bila menjadikannya pendamping makanan-makanan seperti Gohu Ikan atau pun makanan khas Ternate lainnya.

Meskipun tergolong sederhana namun jenis makanan ini adalah salah satu yang sangat berkelas di Kesultanan Ternate. Tidak semua orang layak membuat Pali-pali. Bagi rakyat Ternate, Pali-pali merupakan makanan sakral yang kemunculannya hanya ditunggu ketika acara-acara khusus Kesultanan. Tidak hanya itu, untuk membuat Pali-pali seseorang harus mendapatkan restu dari keluarga Kesultanan yang biasanya berlaku secara turun-temurun. Berikut ini ada satu pantun yang menggambarkan tentang Pali-pali:

Perahu layar bertolak perang ke Selatan
Kembali pulang membawa kemenangan
Makanan terbaik untuk Sang Sultan
Pali-pali berkilau kenikmatan

Pali-pali adalah salah satu mozaik kuliner di Ternate yang begitu nikmat serta memiliki nilai yang luar biasa. Sudah selayaknya nilai ini kita jaga bersama dan lestarikan, mengingat semakin banyaknya pengaruh kuliner instan dan modern yang membahayakan kelestarian makanan seperti Pali-pali.


Sumber : www.indonesiakaya.com
Sumber Gambar Sampul : www.indonesiakaya.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini