Jayapura Siap Selenggarakan Festival Danau Termegah di Papua

Jayapura Siap Selenggarakan Festival Danau Termegah di Papua
info gambar utama

Papua yang terkenal dengan kekayaan budaya lokalnya akan menjadi pusat perhatian berbagai pihak baik domestik bahkan internasional. Hal tersebut tidak lain karena adanya even yang telah ditunggu-tunggu, sebuah festival di danau terkenal di Jayapura, Danau Sentani. Festival Danau Sentani (FDS) yang bertajuk Satu Dalam Keanekaragaman Untuk Kejayaan tersebut merupakan festival ke-9 yang diselerenggarakan pada tanggal 20-23 Juni 2016 dan menjadi festival danau termegah di Papua.

Bupati Jayapura, Matheus Awoitauw S.E M.Si Sabtu (18/06) di Khalkote, Jayapura mengatakan bahwa even ini merupakan salah satu bentuk promosi kebudayaan Sentani, terlebih Papua. Dia juga menambahkan, di festival yang telah masuk dalam program pariwisata nasional Pesona Indonesia ini akan menampilkan berbagai macam hasil karya budaya kearifan lokal Papua. Mulai dari kuliner, ukiran, tari-tarian, teatrikal, dan juga nyanyian.

Sebagai kota yang telah dideklarasi sebagai Zona Integritas Kerukunan pada bulan Mei lalu, Jayapura berkomitmen untuk menjadikan Festival Danau Sentani sebagai momen pesta rakyat yang memiliki semangat kerukunan dalam keanekaragaman. Tidak hanya itu, festival ini juga dijadikan ajang untuk terjadinya komunikasi dan mencairkan kebekuan antar masyarakat di Jayapura. Sebab melalui ajang ini akan banyak masyarakat lokal maupun internasional yang hadir untuk berinteraksi bersama.

"Di arena ini (Festival Danau Sentani) masyarakat akan terdorong potensi kreativitasnya dan bisa memasarkan hasil karya khas Papua," jelas Matheus saat jumpa pers.

Matheus juga menjelaskan khusus untuk tahun ini yang bersamaan dengan bulan Ramadhan, tidak menjadi penghalang. Kesemarakan Festival Danau Sentani diperdiksi akan tetap seru sebab festival ini juga terbuka untuk semua masyarakat termasuk kalangan muslim.

Bupati Jayapura, Matheus Awoitauw S.E M.Si saat meninjau gladi resik FDS (Foto: Bagus DR / GNFI)
info gambar

Upacara adat Isolo tetap menjadi atraksi utama dalam festival yang berlangsung mulai tanggal 20 Juni sampai 23 Juni tersebut. Upacara Isolo merupakan upacara yang dilakukan oleh para Ondofolo (kepala kampung) dan Khoselo (kepala suku) dalam rangka perayaan hasil panen atau perburuan yang tatacaranya dilakukan diatas perahu di danay Sentani.

Festival tahun ini menjadi semakin spesial akibat adanya pertunjukan yang berbeda. Seperti penampilan dari Suku Kamoro yang telah terkenal di berbagai acara diplomasi kebudayaan Indonesia di dunia, akan menampilkan tarian, anyaman dan ukir-ukirannya untuk pertama kali.

Pemerintah Daerah Jayapura berharap festival yang diadakan di Danau Seluas kurang lebih 9600 hektar itu akan mampu menjadi even andalan. Tidak hanya itu, pemda juga menginginkan ajang megah ini dapat dikelola secara profesional oleh pihak swasta sehingga dapat memberikan dampak ekonomi pada masyarakat Papua, khususnya Jayapura.

Bila tahun lalu Festival Danau Sentani yang dikelola oleh pemda dengan modal 3 Milyar mampu menghasilkan pendapatan hingga 12 Milyar, harapannya tahun ini angka yang didapatkan dapat melebihi rekor tahun 2015. Tidak hanya itu, aspek kolaborasi antar lapisan masyarakat yang meningkat juga diharapkan menjadi hasil dari festival tahunan ini.

"Festival ini sangat berpotensi, selain dekat dengan bandara lokasinya juga dekat dengan kota. Ini adalah ajang pesta untuk masyarakat Papua" jelas Matheus.

Sumber : GNFI
Sumber Gambar Sampul : Bagus DR / GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini