Hutan Pinus Mangunan yang Hebohkan Situs "Dagelan" Dunia

Hutan Pinus Mangunan yang Hebohkan Situs "Dagelan" Dunia
info gambar utama

Awalnya, ini hanyalah kawasan hutan biasa yang tak tergarap maksimal, sepi dan jarang dilewati.

Namun dua tahun terakhir, Hutan Pinus Mangunan di Bantul, Yogyakarta semakin digandrungi anak muda dan pengguna media sosial. Apa yang membuat kawasan hutan ini begitu memikat.

Hutan pinus yang terletak di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo ini semakin populer karena sebuah unggahan di situs 9gag yang kemudian banyak dibagikan di media sosial.

Hutan Pinus Mangunan Hebohkan situs 9gag.com
info gambar

Yang menjadi daya tarik adalah panggung dengan bangku-bangku kayu. "Siapa band atau penyanyi yang pantas manggung di sini?" begitu ditanyakan dalam unggahan itu.

Pengelola mengatakan panggung budaya ini diinginkan untuk menjadi panggung pertunjukan sendratari Mataram.

Rindangnya pohon pinus mampu menghalau panasnya terik matahari. Banyak pengunjung lantas memasang tenda atau berayun di antara pohon menggunakan hammock.

Pada 2014, Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Yogyakarta memulai membuka hutan pinus sebagai objek wisata. Acara pertama menggandeng komunitas sepeda untuk gowes dari Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta sampai ke hutan pinus.

“Setelah sampai di sini, kita melakukan penanaman pohon,” kata Aji Sukmono, Kepala Balai KPH Yogyakarta, tentang awal mula merintis Hutan Pinus Mangunan sebagai kawasan wisata alam.

Kini, kawasan hutan pinus yang memiliki luas 130 hektar itu, semakin ramai dikunjungi wisatawan dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Mayoritas pengunjung Hutan Pinus Mangunan yang datang dari luar Yogyakarta, mengaku mendapatkan informasi dari media sosial.

Saban hari, ada sekitar 300 orang datang, kata salah satu pengelola, namun bisa meningkat hingga ribuan jika musim liburan atau akhir pekan datang. Wisatawan yang datang tak dipungut biaya, pengelola hanya mengenakan biaya parkir, Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil.

Bagi pengunjung yang ingin bermalam pun tak perlu khawatir karena pengelola telah menyediakan tempat khusus bagi yang ingin bermalam, tapi syaratnya tidak boleh sembarangan membuat perapian.

Sumber : BBC indonesia
Sumber Gambar Sampul : pecintaalam.org

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini