Mesin Pinter Penghasil Yogurt Dengan Singkat dari Malang

Mesin Pinter Penghasil Yogurt Dengan Singkat dari Malang
info gambar utama

Caption (Sumber Gambar)

Anda penyuka yoghurt? Ya, minuman kaya protein dengan rasa kecut yang khas dari fermentasi susu ini memang mulai banyak penggemarnya. Yoghurt selain produk hasil industri merupakan salah satu produk unggulan produksi UKM. Taukah anda jika proses produksi yoghurt memerlukan waktu 12 hingga 18 jam pada proses konvensional yang diterapkan pada produksi skala UKM?

Ya, proses produksi yoghurt memerlukan proses fermentasi menggunakan starter. Ketika starter berada pada suhu yang tidak optimal, maka memerlukan waktu yang cukup lama hingga menghasilkan yoghurt. Selain itu, proses konvensional sangat rentan dengan adanya kontaminasi hingga berpotensi terjadi kegagalan dalam proses fermentasi.

Berkenaan dengan masalah tersebut, tim mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) pun membuat trobosan di bidang pengolahan produk peternakan skala UKM yaitu yoghurt. Mas Wisnu Anainditya, Nada Mawarda Rilek, M.Ghadafy dan Sri Handayani Nofiyanti menciptakan sebuah alat yang digunakan dalam proses fermentasi yoghurt yang dinamakan AYTRON. Alasan mahasiswa tersebut menciptakan AYTRON lantaran mereka melihat permintaan pasar yang cukup tinggi untuk produk yoghurt terutama di Desa Ngabab, Pujon Malang yang selama ini mampu meningkatkan nilai jual dari susu yang harganya cukup rendah, tetapi produktivitasnya masih rendah. Hal tersebut dikarenakan proses produksi yang masih konvensional sehingga permintaan pasar tidak dapat terpenuhi dan penjualan tidak dapat meningkat serta tidak dapat bersaing. Upaya peningkatan produksi selama ini juga tidak terlepas dari kerugian produksi karena tingkat kegagalan proses yang tinggi.

AYTRON merupakan bioreaktor yoghurt pada proses fermentasi yang dirancang khusus untuk mampu bekerja secara otomatis pada suhu yang telah disesuaikan dengan kebutuhan suhu optimal pertumbuhan Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Termophillus (starter) pada proses fermantasi yoghurt (430C). Mesin temuan mahasiswa bimbingan Yusron Sugiarto, STP, MP, M.Sc ini mengkombinasikan teknologi pemanasan electrical heating dan fuzzy logic control. Keunggulan AYTRON ini dikarenakan menggunakan algoritma fuzzylogic sehingga suhu menjadi lebih stabil dan panas yang cepat merata. Hal tersebut mengakibatkan setting time menjadi lebih cepat dan dapat meminimalisir error, sehingga proses pembuatan yoghurt hanya memerlukan waktu 4-6 jam. Selain itu, alat ini kini juga disertai dengan adanya sensor pH sebagai indikator terbentuknya yoghurt serta lampu UV untuk menjaga higienitas proses, sehingga tingkat kegagalan proses menjadi lebih rendah.

Kini mesin bioreaktor yoghurt tersebut telah disosialisasikan kepada Kelompok Peternak Dworowati di Desa Ngabab, Pujon, Malang. Diharapkan, dengan adanya AYTRON ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas yoghurt Dworowati sehingga mampu bersaing di pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean.

Caption (Sumber Gambar)




Sumber :
Sumber Gambar Sampul :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini