Gua Harimau dan Gua Putri, Situs Sejarah yang Kaya Legenda

Gua Harimau dan Gua Putri, Situs Sejarah yang Kaya Legenda
info gambar utama

Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) adalah daerah di Sumsel yang menyajikan pariwisata luar biasa. Objek wisata seperti Gua Harimau dan Gua Putri adalah di antaranya.

Para arkeolog heboh dengan penemuan kerangka tulang belulang manusia di Gua Harimau beberapa waktu lalu. Diperkirakan umurnya 15 ribu tahun sebelum masehi (SM). Hingga kini arkeolog masih terus melakukan eskavasi terhadap temuan tersebut untuk mengungkap misteri yang belum terpecahkan.

Tak kalah dengan Gua Harimau, Gua Putri juga menyajikan sesuatu yang berbeda. Panorama bebatuan gua yang indah disertai legenda rakyat yang menyertai tempat itu juga menjadi daya tarik tersendiri.

Selain dua gua tersebut masih banyak gua lain di sepanjang kawasan tersebut. Tak hanya itu pemandangan alam juga menjadi sajian yang patut dilestarikan. Dari sisi sejarah, jelas kawasan itu sangat sarat akan sejarah yang terkandung.

Museum dengan nama Si Pahit Lidah juga telah didirikan. Di sinilah nantinya tempat itu akan menganut konsep rumah peradaban dan pembelajaran. Berbeda dari museum yang selama ini dikenal.

Menurut penggagas rumah peradaban yakni arkeolog nasional, Prof Dr Harry Truman Simanjuntak, konsep rumah itu merupakan tempat dimana semua pihak terlibat. Baik masyarakat, peneliti, maupun pemerintah bercampur tangan untuk mewujudkan konsep yang demikian.

"Ini bukan hanya sebagai tempat benda sejarah saja, tapi lebih daripada itu. Di sini akan terintegrasi dan bersinergi satu sama lain. Masyarakat bisa belajar kebudayaan, tempat penelitian, ada laboratorium, dan dari sini akan terhubung dengan tempat lainnya," katanya usai melakukan eskavasi beberapa waktu lalu.

Hal sama juga diungkapkan Kepala Pusat Arkeologi Nasional, I Made Geria, ia jika konsep rumah peradaban akan sangat bermanfaat bagi semuanya. Tentunya juga, semua harus terlibat mulai dari pemerintah, peneliti hingga masyarakat.

"Kalau konsep ini jadi, sebuah persentasi yang nanti bisa dikembangkan di daerah-daerah lain," katanya.

Museum yang digagas sebagai rumah peradaban adalah sebagai sarana edukasi dan pencerahan kepada semua lapisan. Sehingga masyarakat bisa megnetahui dan bangga memiliki peradaban yang lampau.

"Berangkat dari masyarakt lampau, idealnya mau dibawa kemana masyaraakt ini ke depan," tambah dia.

Tabuh Batu Tiga Kali
Gua Putri sangat dikenal. Bentuk batu dalam gua begitu menakjubkan. Disertai aliran air sungai yang menawan, membuat pengunjung yang masuk pun akan betah berlama-lama.
Untuk memasuki pengunjung disarankan dipandu dengan guide. Para guide pun akan mendampingi pengunjung sembari menerangkan seluk beluk gua tersebut.

Namun, sebelum memasuki mulut gua, kita disarankan untuk memukul batu tiga yang agak melintang. Kata guide, hal itu dilakukan untuk "kulonuwon" sebelum memasuki gua.

"Kita izin dulu sebelum masuk dengan memukul batu ini tiga kali. Jika memukul dengan tangan terkepal, maka suaranya akan berdengung. Beda kalau memukul dengan telapak tangan," katanya.

Gua Putri adalah legenda warga OKU yang menceritakan Si Pahit Lidah atau Serunting Sakti dengan Putri Dayang Merindu.

Sumber : Tribun Sumsel
Sumber Gambar Sampul :Tribun Sumsel

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini