Wajib Tahu ! Ini Fakta-fakta Menarik di Balik Mudik

Wajib Tahu ! Ini Fakta-fakta Menarik di Balik Mudik
info gambar utama

Tak terasa, bulan puasa sudah hampir berakhir. Para umat Muslim pun kini bersiap-siap menyambut Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam pun merayakannya dengan penuh suka cita.

Di setiap negara masyarakat Muslim tentunya merayakan Lebaran dengan cara dan tradisi yang berbeda-beda. Nah, begitu pula di Indonesia, tentunya memiliki kekhasan dalam merayakan hari kemenangan ini, salah satunya dengan tradisi mudik. Namun tahukah kamu ternyata banyak fakta menarik tentang mudik ?

1. Mudik berasal dari bahasa Jawa

Mudik sebenarnya berasal dari bahasa jawa "Mulih Dhilik", yang berarti “pulang dulu”, dan kemudian diangkat menjadi bahasa nasional untuk mendeskripsikan kegiatan para perantau kembali ke kampungnya.

2. Setengah penduduk Jakarta meninggalkan kota

Saat mudik, Jakarta menjadi lebih lengang dari hari biasanya. Mungkin untuk masyarakat yang tidak melaksanakan mudik lebaran atau tidak memiliki kampung halaman pernah merasakan Jakarta yang sepi bagaikan kota tanpa penduduk. Kemacetan yang tinggi menjadi lenyap begitu saja dalam beberapa hari. Hal tersebut karena penduduk Jakarta dan sekitarnya kebanyakan berasal dari daerah. Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya, jumlah masyarakat yang mudik meninggalkan DKI Jakarta mencapai lebih dari 500 ribu jiwa. Dari jumlah tersebut, bisa dikatakan, hampir setengah dari penduduk Jakarta meninggalkan ibukota Indonesia ini.

3. Mudik alirkan sektor ekonomi ke daerah

Mudik selain sebagai peristiwa sosial budaya dan religi, juga menjadi sebuah momentum untuk saling berbagi dengan sanak saudara yang ada di kampung halaman. Kebanyakan masyarakat daerah yang merantau ke kota, kembali dengan membawa uang ke daerah dan tercatat memberi manfaat ekonomi yang berimbas pada bergeraknya sektor riil.

4. Sampah Jakarta berkurang 25 persen

Apabila kita perhatikan kebersihan rumah kita, makin banyaknya orang yang berada di dalam rumah tentu sampah yang dihasilkan makin banyak. Hal ini berlaku juga dalam hukum mudik di Jakarta, jika arus mudik tiba warga Jakarta berhasil mengurangi produksi sampah perharinya sebanyak 25 persen. Volume sampah yang normalnya bisanya 5.681,02 ton setiap hari, di akhir Ramadan biasanya volume sampah berkurang hingga 25 persen.

Sumber : dari berbagai sumber
Sumber Gambar : amriawan.blogspot.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini