Lampu-lampu di Ternate Sengaja Dipadamkan Untuk Menyambut Festival ini

Lampu-lampu di Ternate Sengaja Dipadamkan Untuk Menyambut Festival ini
info gambar utama

Tradisi merayakan malam-malam terakhir Ramadan yang dikenal dengan malam lailatul qadar hingga saat ini masih terjaga di Kota Ternate, Maluku Utara. Di sana, perayaannya dilakukan dengan parade obor dan diikuti anak-anak hingga orang dewasa.

Meski tak semeriah pada tahun-tahun sebelumnya, namun tradisi memperingati malam-malam terakhir bulan suci Ramadan tetap dilakukan.

Bertempat di Kelurahan Santiong, Kecamatan Ternate Tengah, sebelum kegiatan ini dimulai, lampu-lampu di rumah warga dipadamkan usai Salat Tarawih. Sehingga seluruh kampung nyaris gelap gulita.

Pemkot Ternate Meriahkan Ramadhan dengan Festival Ela-Ela | Beritamalukuonline.com
info gambar

Sejumlah obor sudah tersusun rapi yang berada tepat di depan rumah-rumah warga, akan dinyalakan secara serentak. Setelah salah satu orang yang dituakan terlebih dahulu menyalakan obor utama sebagai tanda festival malam lailatul qadar di mulai.

Oleh masyarakat Ternate, kegiatan itu disebut malam ela-ela. Makna obor atau api ini sendiri adalah sebagai penerang hati manusia agar menjauhi hal-hal negatif atau tindakan yang dilarang oleh agama.

Festival ela-ela yang selalu meriah | okezone.com
info gambar

Kegiatan ini semarak karena diikuti dari semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka bersama-sama membawa obor dan kentongan dari bambu yang dipukul, serta diiringi musik bernuansa Islami.

Mereka bersama-sama berparade mengelilingi kampung, mengikuti nyala setiap obor sepanjang kampung. Parade akan berhenti tepat di batas kampung.

okezone.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini