EROS, Harumkan Indonesia di Jerman

EROS, Harumkan Indonesia di Jerman
info gambar utama

Tim Robot EEPIS Robot Soccer (EROS) dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) baru saja menyelesaikan laganya dalam Kontes Robot Dunia RoboCup 2016, di Leipzig, Jerman, pada 30 Juni-3 Juli 2016. Robot yang dipunggawai oleh mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya tersebut telah menyelesaikan pertandingan dengan hasil yang membanggakan yaitu dapat lolos hingga babak perempat final.

EROS yang pada saat itu melawan Roboerectus dari Singapura kalah dengan skor 1-0. Salah satu anggota tim robot EROS pun mengaku bahwa lawan terberat selama bertanding adalah Roboerectus serta Seu Jolly yang berasal dari China.

Beberapa kendala sempat dialami oleh EROS selama pertandingan berlangsung seperti dari segi hardware, salah satu PC dan kamera EROS sering mengalami restart sehingga menyebabkan motion EROS masih sering jatuh dan tidak stabil.

Meski terhenti di babak perempat final, namun EROS tetap menunjukkan performa yang baik. Terbukti dari keberhasilan EROS yang menjadi juara grup sebanyak dua kali dan sukses mengalahkan tim robot asal Rusia dengan skor 4-0.

Kekalahan yang diterima oleh tim robot EROS ini tidak membuat para anggotanya menyerah begitu saja. Justru hal ini memberikan semangat tersendiri untuk membangun EROS dari awal dengan sistem yang baru.

“Pastinya ingin membawa EROS naik ke podium di kompetisi Robocup selanjutnya. Dan semoga dengan hasil ini, dukungan dari kampus akan lebih tinggi lagi. Serta dapat mengambil tindakan yang mempunyai pengaruh besar bagi EROS untuk kedepannya,” ungkap Zuhri, salah satu anggota tim robot EROS.

Berikut ini beberapa foto EROS selama di Robocon 2016 :

Foto kiriman entcrews (@entcrews) pada

Foto lain EROS:

EROS (er2c.pens.ac.id)
info gambar


Tetap semangat untuk EROS, Politeknik JOSS !!!

Sumber : www.pens.ac.id
Sumber Gambar Sampul : er2c.pens.ac.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini