5 Arsitektur Masjid Paling Unik di Indonesia

5 Arsitektur Masjid Paling Unik di Indonesia
info gambar utama

Sebagai sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama islam, sudah selayaknya apabila masjid banyak ditemukan. Hampir di setiap sudut negeri terdapat masjid. Di kota. Di desa. Di perkantoran. Di mall. Hingga di kompleks-kompleks perumahan, bisa dengan mudah ditemukan masjid. Dari sekian banyak masjid yang tersebar di Nusantara ini, tentu ada masjid dengan arsitektur unik, antik dan berbeda dari lainnya. Padahal masjid berarsitektur unik dan menarik ini, di Indonesia sungguh banyak. Berikut adalah 5 masjid dengan arsitektur unik dan indah versi Kontan.

Masjid An-Nurumi, Yogyakarta | merdeka.com
info gambar
  1. Masjid An-Nurumi

Alamat : Jalan Solo Km 15, Candisari Kalasan Yogyakarta

Diresmikan : Tahun 2007

Keunikan :

Masjid kecil yang ada di tepi Jalan Solo Km 15, Candisari Kalasan Yogyakarta ini memiliki desain arsitektur cukup unik. Kubah atapnya mirip bangunan di Moscow, Russia. Ada juga yang menjuluki Masjid Permen, sebab kubahnya warna-warni mirip permen lolipop.

Banyak orang mengira kalau masjid ini adalah tempat bermain atau toko oleh-oleh, karena atapnya seperti permen lolipop dan beraneka warna sehingga kelihatan semarak untuk ukuran sebuah tempat ibadah. karena nampak unik dengan kubah warna-warni, banyak orang yang melintas di jalan tersebut untuk singgah dimasjid ini sekedar ingin memenuhi keingintahuan mereka tentang bangunan apa.

Sesungguhnya, memang kubah-kubahnya mirip sekali dengan arsitektur gaya istana Saint Basil Cathedral yang ada di Kremlin, namun hanya kubahnya saja yang mengadapatasi kubah gaya moscow, sedangkan bangunan di dalamnya seperti masjid pada umummnya yang memiliki mimbar bergaya jawa. Pada bulan ramadhan, masjid ini hanya digunakan untuk kegiatan takjilan karena daya tampungnya yang tidak begitu banyak untuk menyelenggarakan salat tarawih.

Masjid Al Irsyad | Kemenag
info gambar

2. Masjid Al-Irsyad

Alamat : Kompleks Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat- Jawa Barat

Diresmikan : 27 Agustus 2010

Arsitek : Ridwan Kamil

Keunikan : Dilihat dari kejauhan, masjid masjid Al_Irsyad ini berbentuk kubus seperti bangunan-bangunan Kubah di Arab Saudi. Embedding teks kaligrafi Arab dengan jenis tulisan khat kufi sangat menyolok sehingga bisa dengan mudah dikenali bahwa bangunan ini adalah Masjid. Dengan konsep ini, dari luar terlihat garis-garis hitam di sekujur dinding masjid.

Bentuknya, dua kalimah tauhid yang melekat pada tiga sisi bangunan dalam bentuk susunan batu bata, yang dirancang sebagai kaligrafi tiga dimensi raksasa. Lansekap dan ruang terbuka, sengaja dirancang berbentuk garis-garis melingkar yang mengelilingi bangunan masjid. Lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid itu terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi Ka’bah. Masjid yang bisa menampung jamaah hingga ribuan orang ini banyak mendapat penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Masjid Cheng Ho, Surabaya | Kemenag
info gambar

3. Masjid Cheng Ho

Alamat : Jl. Gading No.2, Ketabang, Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur

Diresmikan : 13 Oktober 2002

Arsitek : Ir. Abdul Aziz dari Bojonegoro.

Keunikan : Masjid yang peletakan batu pertamanya bertepatan dengan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW ini, dibangun atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.

Bisa menampung sekitar 200 jamaah diberi nama Masjid Cheng Ho sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan segenap muslim di Surabaya dan Indonesia, terhadap Laksamana, bahariawan asal Negeri China yang beragama Islam. Masjid Cheng Ho ini memang merupakan perpaduan unik dari China, Timur Tengah dan Jawa di Surabaya. Bagi teman – teman traveler yang sedang singgah di Surabaya bisa mampir untuk mengagumi desainnya yang unik. Dari kejauhan bangunannya mirip kelenteng, apalagi warna yang cerah seperti merah, kuning dan hijau membalut seluruh bangunan.

Masjid Kubah Emas | Kemenag
info gambar

4. Masjid Dian Al-Mahri (Kubah Emas)

Alamat : Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat

Diresmikan : 31 Desember 2006

Arsitek : Ir. Uke G. Setiawan

Keunikan :

Selain sebagai tembah ibadah, kompleks Masjid Dian Al-Mahri juga seringkali menjadi kawasan wisata keluarga yang menarik banyak jamaah dari berbagai pelosok negeri. Kalau dilihat dari arsitektur masjid ini, menunjukkan tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah yang dicirikan dengan adanya kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail hiasan dekoratif elemengeometris dan obelistik agar Nampak lebih kentara cirri arsitektur islamnya.


Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter ini mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya dari Italia.

Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton , yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.

Masjid Raya Sumatera Barat | sumbar.lpnu.or.id
info gambar

5. Masjid Raya Sumatera Barat

Alamat : Jalan Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Padang Utara, Padang, Sumatera Barat


Diresmikan : Tahun 2007

Arsitek : Rizal Muslimin

Keunikan : Arsitektur Masjid Raya Sumatera Barat ini merupakan pemenang dari sayembara arsitektur yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara. Menampilkan arsitektur modern yang tak identik dengan kubah. Atap bangunan menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad. Dengan luas 4.430 meter persegi, lantai dua diperkirakan dapat menampung 5.000-6.000 jemaah.

Masjid Raya Sumatera Barat ini juga telah dipusatkan sebagai tuan rumah kegiatan keagamaan skala regional seperti tablig akbar, pertemuan jemaah, penyelenggaraan Salat Ied hingga Salat Jumat setiap minggunya. Sejak awal tahun 2012, pemerintah provinsi memusatkan kegiatan wirid rutin jajaran pegawai negeri sipil untuk memperkenalkan masjid.

Sumber : Tribun Jambi | Gambar Utama : Jogja Pos

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini