Kabar Baik dari Probolinggo: Selesaikan Masalahmu di Sini!

Kabar Baik dari Probolinggo: Selesaikan Masalahmu di Sini!
info gambar utama

Kisah Probolinggo ada hubungannya dengan cerita kuno mengenai jatuhnya sebuah benda bercahaya (meteor) di daerah ini. Tempat jatuhnya benda tersebut oleh raja-raja dahulu dipilih sebagai tempat untuk mendapatkan perdamaian dan mengakhiri perselisihan. Sehingga tidak keliru kalau berkunjung ke daerah ini untuk menyelesaikan masalahmu.

Probo dalam bahasa Sansekerta berarti sinar, sedang Lingga berarti tanda, dalam hal ini tanda perdamaian. Dapat juga diartikan: asli atau sederhana (seperti perwujudan seluruh lambang yang sederhana).

Probolinggo kini yang terbagi atas dua wilayah administratif berbeda, yakni wilayah kota dan kabupaten. Sejarah daerah pesisir ini dimulai dari zaman Kerajaan Majapahit kala Damarwulan harus perang tandhing menghadapi Minakjinggo. Alhasil kepala Minakjinggo berhasil ditebas dan menggelinding ke sungai yang sekarang dinamakan Sungai Banger (Banger= busuk). Pada masa kepemimpinan Raden Hayam Wuruk, Banger (nama Probolinggo pada masa itu) menjadi salah satu daerah yang dikunjungi oleh beliau bersama Patih Gajah Mada.

Berikut beberapa permasalahan yang bisa kamu tuntaskan di daerah pesisir nan mungil ini.

Ingin Jadi Poliglot?

Para ilmuwan percaya bahwa otak yang menguasai lebih dari satu bahasa biasanya bekerja lebih cerdas dan efisien. Sebagai komunitas multi bahasa, tinggal di Probolinggo akan membuat kamu menguasai paling tidak tiga bahasa sekaligus: Madura, Jawa dan Bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Karena etnis Pendalungan di Probolinggo mencampur-adukkan ketiga bahasa tersebut dalam pergaulan sehari-hari. Kalangan anak muda di Probolinggo juga mahir menggunakan bahasa Walikan Malang dan Osing khas Banyuwangi. Belum lagi saat usia sekolah kami dikenalkan dengan bahasa Inggris, Jepang, kadang pula Jerman.

Perbedaan Otak Manusia Multilingual dan Monolingual (Sumber gambar: creationsbycrouch.wordpress.com)
info gambar

Percampuran antara etnis Jawa-Madura yang kental menambah kekayaan bahasa dan istilah tersendiri di Probolinggo. Kamu akan menemukan kata semacam ndak, koen, dianu, sorro, dan berbagai kata lain yang tidak ada dalam kamus bahasa Jawa maupun bahasa Madura. Penggunaan kata-kata tersebut kadang juga tidak sesuai dengan letaknya.

Kami selalu menggunakan imbuhan –an untuk merujuk pada subyek yang termaksud dalam sebuah kalimat. Semisal kata pemalu, suka meminjam, dan tukang adu dalam bahasa Indonesia, kami ganti dengan kata maluan, pinjaman, dan bilangan, begitu seterusnya. Walau terdengar lucu, akan tetapi ini membuat kami fleksibel dan mudah memahami berbagai unsur sintaksis bahasa. Kami juga tahu bahwa setidaknya ada tiga cara untuk melafalkan huruf e.

Contohnya:

Pada suatu hari

Ibu: “Adikmu dikapakno kok nangis?” (Adikmu diapakan sampai menangis?)

Saya: “Ndak wero, Buk. Paleng dianu koncone” (Tidak tahu, Bu. Mungkin di-sesuatu sama temannya)

*dianu = kata yang ambigu artinya (bisa dipukul, dijewer, dihantam, dicubit, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan sentuhan di kulit)

Ibu: “Lha kok tambah sorro ngono nangise?” (Lho, kok malah menjadi-jadi begitu tangisnya?)

*sorro = kata dalam bahasa Jawa yang artinya ‘susah, sengsara’ ini berubah makna menjadi ‘amat, sungguh-sungguh’

Kesimpulan:

Tinggal di Probolinggo akan meningkatkan kecerdasan linguistikmu, mengantarmu menjadi poliglot dan fasih melantunkan berbagai kata dari berbagai bahasa di dunia.

Ingat! Tempat ini hanya ada di Indonesia

Tempat-Tempat yang Menawan

Probolinggo adalah bagian dari surga yang bernama Indonesia. Banyak panorama elegan di daerah ini yang membuat para pelancong menahan nafas cukup lama. Yang paling terkenal adalah Gunung Bromo dan Air Terjun Madakaripura. Mari sejenak hengkang dari dua destinasi wisata tersebut.

Ada lusinan tempat di Probolinggo yang instagrammable, menawan, romantis, syahdu menenangkan dan cocok sebagai latar belakang foto pre-wedding kamu bersama sang kekasih pujaan. Berikut diantaranya:

Pantai Bentar

Jembatan Kayu Menuju Gazebo di Pantai Bentar
info gambar

Pantai ini terletak di perbatasan kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Terkenal sebagai tempat jujugan hiu paus tutul setiap tahunnya.

Gunung Bentar

Panorama dari Atap Gunung Bentar
info gambar

Jarak antara Gunung Bentar dengan Pantai Bentar hanya dipisahkan oleh jalan nasional saja. Kamu bisa menyusuri gang kecil di tepi jalan untuk mencapai puncak gunung non-aktif ini. Pemandangan yang disungguhkan dari ketinggiannya sungguh memanjakan mata. Utamanya saat mendung dan menjelang senja.

BeeJay Bakau Resort

BeeJay Bakau Resort di Malam Hari
info gambar

Adalah perpaduan antara wisata bahari, hutan mangrove, taman bermain, restoran, dan bungalow dalam satu tempat. Tempat wisata yang terkenal dengan ikon ‘Studio Universal’ ini selalu mengembangkan wahana-wahana baru demi kepuasan pengunjung-pengunjungnya.

Info selengkapnya dapat diakses di www.beejaybakauresort.com

Puing-Puing Bandar (Pelabuhan Lama)

Kanal di Pelabuhan Lama Probolinggo
info gambar

Sebagai kota pelabuhan, Probolinggo menyimpan banyak bangunan-bangunan kuno peninggalan kolonial Belanda. Salah satu diantaranya yaitu puing-puing bandar/pelabuhan. Pada zaman dahulu tempat ini digunakan sebagai portal keluar-masuknya kapal dari Selat Madura ke Sungai Banger.

Pulau Gili Ketapang

Pemandangan yang Menyejukkan Hati (sumber gambar: id.wikipedia.org dan www.facebook.com)
info gambar

Pulau mungil ini memiliki pasir putih dan ribuan koral-koral indah yang berjejer menyihir mata. Untuk ke pulau ini kamu harus menaiki kapal nelayan yang berangkat tiap pagi dan sore hari dengan tarif 5000 rupiah setiap kali jalan. Murah sekali bukan?

SongaAdventure

Mari Main!
info gambar

Destinasi wisata olahraga arung jeram ini sangat menantang. Batu-batuan dan derasnya arus sungai siap menguji adrenalinmu. Tebing-tebing yang mengucurkan air berkecipak membiaskan rona pelangi di sepanjang jalurnya. Sebuah anugerah Tuhan tiada tara yang kami miliki.

Gereja Merah – GPIB Immanuel

Gereja Merah - GPIB Immanuel (Sumber gambar: instagram.com/sjulionatan)
info gambar

Gereja Merah hanya ada dua di dunia: satu di Indonesia dan satu lagi di Belanda. Sayangnya Gereja Merah yang ada di Belanda telah beralih fungsi menjadi bar. Di Probolinggo, gereja yang masuk cagar budaya ini menyimpan injil dalam bahasa Belanda kuno yang orang Belanda sekarang sendiri tidak mengerti apa maksudnya.

Probolinggo Memuaskan Selera Kulinermu

Untuk masalah lidah, kami ahlinya. Sebagai etnis Pendalungan, masakan masyarakat Probolinggo dipengaruhi oleh citarasa Jawa dan Madura. Masakan yang diolah pun harus selalu digemari orang Jawa dan Madura. Seperti nasi jagung, bakso, lapis daging Probolinggo, ikan asap (yang pembuatannya melibatkan kotoran sapi), jenang pelok (pelok: biji buah mangga), rujak, rujak manis (rujak buah bersaus sambal kacang) dan erok-erok (rujak buah bersaus petis Madura).

Bakso Bom Legundi Bantaran (Sumber gambar: darmedusa.blogspot.co.id)
info gambar

Satu lagi, etnis Tionghoa juga turut berkontribusi menyemarakkan wisata kuliner di daerah ini. Kamu belum bisa dikatakan berkunjung ke Probolinggo kalau tidak mencoba nasi goreng Blengerrr porsi jumbo itu atau bakso bom yang ukuran pentolnya bisa sebesar bola voli. Siap mencoba?

Obat Anti-Depresan Tanpa Efek Samping

Paragraf ini didedikasikan untuk kamu yang ingin keluar dari hingar-bingar kota metropolitan barang sebentar. Tidak perlu keluar Pulau Jawa untuk mencari ketenangan. Ada Probolinggo yang siap melayanimu kapan pun kamu mau.

Tahun ini, kota Probolinggo menyabet piala Adipura yang kesepuluh secara berturut-turut. Kabupaten Probolinggo juga tak kalah aktif dalam masalah penghijauan. Udara sejuk yang selaras dengan lebatnya rerimbunan menjadi pemandangan umum di sini. Jangan heran pula kalau di setiap sisi jalan di Probolinggo selalu ada taman yang mewakili instansi atau organisasi. Beberapa taman besar telah dibangun, diantaranya Taman Manula untuk relaksasi dan akses internet gratis, Taman Maramis untuk melepas penat, dan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) sebagai wahana pendidikan lingkungan hidup untuk anak-anak.

Kafe Mesam-Mesem
info gambar

Kala malam, banyak kafe dengan racikan barista-barista handal yang siap meredam stress akibat beban kerja seharian. Dari yang bergaya tahun 60-an seperti Kafe Mesam-Mesem sampai yang berdesain futuristik semacam Kafe Acropolis di salah satu sudut Jembatan Serang.

Pemandangan unik juga terpampang saat malam hari di Jalan Suroyo, depan Gereja Katolik. Ada ratusan anak muda yang memenuhi kiri-kanan jalan untuk sekadar bersua bersama kawan-kawan mereka sambil menyeruput kopi dan makanan ringan lainnya. Kebanyakan berasal dari komunitas-komunitas lokal. Kehadiran mereka tidak mengganggu pengguna jalan sama sekali karena suasana malam hari di kota kecil seperti Probolinggo cukup sepi namun kondisi keamanan selalu terjaga.

Probolinggo juga kota ramah anak. Sebagai kota inklusi, sekolah-sekolah kami menerima anak yang terlahir dengan kondisi spesial.



Sumber Gambar Sampul : www.instagram.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini