Ponorogo Bangga Punya Reog

Ponorogo Bangga Punya Reog
info gambar utama

Reog Ponorogo, salah satu kesenian lokal dari Ponorogo Jawa Timur ini sudah tak asing lagi ditelinga kita. Kesenian ini kental dengan hal-hal berbau mistis, sehingga sering diidentikkan dengan dunia hitam, dunia supranatural. Adalah topeng harimau bermahkota bulu merak seberat 50-60 kg yang disebut dengan Barongan (Dadak Merak), dibawa oleh penari yang hanya menggunakan kekuatan rahang dicengkeram dengan gigi yang berhasil membuat kesenian ini semakin menarik dan unik, tentunya kemampuan tersebut diperoleh dengan latihan yang berat dan juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual.

Meski terdapat berbagai versi terkait asal mula Reog Ponorogo, versi resmi alur cerita Reog Ponorogo sendiri bercerita tentang Raja Ponorogo yang berminat melamar Putri Kediri, Dewi Ragil Kuning. Namun, ditengah perjalanan mereka dicegat oleh Raja Singobarong dari Kediri. Pasukan Raja terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh warok (pria yang berpakaian hitam-hitam). Terdapat pula versi yang tak kalah populer dan diceritakan bahwa seni pertunjukan Reog dibuat oleh Ki Ageng Kutu guna menyindir Raja Kertabumi.

Masyarakat biasanya mementaskan Reog saat acara khitanan, pernikahan, hari-hari besar nasional, dan festival tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Ponorogo. Festival tersebut terdiri dari Festival Reog Nasional, Festival Reog Mini Nasional dan Pertunjukan Bulan Purnama di Alun-Alun Ponorogo yang merupakan rentetan acara-acara Grebeg Suro dan Ulang Tahun Kota Ponorogo. Dalam pementasan seni Reog Ponorogo terdiri dari 2 sampai 3 tarian pembuka.

Tokoh-tokoh dalam seni Reog

Jathil

adalah prajurit berkuda yang menggambarkan ketangkasan saat berlatih kuda. Tarian ini dibawakan oleh penari yang saling berpasangan.

Warok Ponorogo

Warok berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci dan memberi tuntunan kepada masyarakat sekitar. Seseorang menjadi warok karena mereka mampu memberi petunjuk kepada orang lain tentang hidup yang baik.

Klono sewandono atau Raja Kelono

adalah seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman. Kegagahan Sang Raja digambarkan dalam gerak tari yang lincah serta berwibawa.

Bujang ganong (ganongan)

adalah salah satu tokoh yang aktif dan humoris sekaligus memiliki keahlian bela diri. Bujang Ganong menggambarkan sosok Patih Muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdas, dan sakti.

Barongan (dadak merak)

adalah peralatan yang paling utama dalam kesenian Reog Ponorogo. Yang terdiri atas Kepala Harimau dan Dadak Merak. Satu buah barongan beratnya bisa mencapai 50-60 kg, dan pemainnya hanya bermodal gigi untuk mengangkat Reog tersebut. Bukan hanya itu, terkadang salah satu jathil bisa diangkat diatas kepalanya, bisa jadi beratnya hingga 100 kg.

Menarik bukan? Maka dari itu sebagai warga Indonesia kita wajib bangga dengan kesenian bangsa sendiri. Mari kita lestarikan warisan leluhur yang ada. Reog Ponorogo salah satuya, tak peduli darimana kalian, selama kita masih bernaung dalam merah putih ibu pertiwi, Reog Ponorogo adalah Indonesia, REOG PONOROGO adalah MILIK KITA.

Sumber : https://dunia-kesenian.blogspot.com/2014/07/tari-reog-ponorogo-tarian-daerah-jawa-timur.html?m=1https://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/865/reog-ponorogo
Sumber Gambar Sampul : Dokumentasi Pribadi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini