Satu-satunya di Dunia? Jasa Valet Parking Untuk Motor di Surakarta

Satu-satunya di Dunia? Jasa Valet Parking Untuk Motor di Surakarta
info gambar utama

Pusat keramaian di kota-kota besar di Indonesia identik dengan kemacetan. Umumnya, kemacetan tersebut terjadi karena semrawutnya parkir kendaraan bermotor dari para pengunjung. Itulah mengapa, fasilitas parkir menjadi salah satu daya tarik untuk suatu lokasi keramaian. Namun kadang kala fasilitas yang disediakan pun belum mencukupi, alhasil fasilitas valet parking atau fasilitas parkir yang disedikan oleh juru parkir. Umumnya, valet parking ditujukan untuk kendaraan roda empat atau mobil pribadi, tapi apa jadinya bila valet parking diberikan untuk motor?

Indonesia memang sudah sangat identik dengan kendaraan roda dua bermotor. Hampir setiap orang dewasa di perkotaan di Pulau Jawa khususnya, memiliki motor. Tidak heran bila kemudian untuk menuju ke pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan mengalami kesulitan untuk parkir karena lokasi parkir telah penuh. Hal ini tentu saja membuat valet parking menjadi sebuah peluang bisnis. Seperti yang dilakukan oleh Suparno (50) di Pasar Gede Harjonagoro, Surakarta.

Meski Suparno tidak berdandan necis layaknya para valet, pria yang kesehariannya beroperasi mengatur parkir dengan menggunakan handy talky (HT)tersebut telah mendapatkan kepercayaan dari para pengunjung Pasar Gede Harjonagoro.

Valet Parkir motor di depan Pasar Gede, Surakarta (Foto: Miftahul Abrori / koranjitu.com
info gambar

Untuk menikmati jasa valet Suparno, pelanggan cukup menyerahkan kendaraan beserta kuncinya pada Suparno, nantinya bila pemilik kendaraan ingin mengambil motornya, Suparno akan menghubungi rekannya dengan menyebut nama pemili motor dan pelat nomor kendaraan. Untuk memudahkan proses valet Suparno mengandalkan sarana komunikasi radio terbatas atau HT.

Sekilas apa yang dilakukan oleh para pengunjung Pasar Gede Harjonagoro tersebut terbilang beresiko sebab memercayakan kendaraan bermotornya pada pihak yang bisa jadi belum dikenal dengan baik. Namun reputasi Suparno yang telah menjaga parkir Pasar Gede selama hampir empat dekade membuat pria yang kerap berbaju Lurik tersebut dipercaya banyak orang.

Menurut penuturannya pada KompasTravel Jumat 22/7/2016 yang lalu, valet parking yang dia jalankan terinspirasi dari tayangan televisi. Suparno mengatakan, ia kali pertama melihat layanan valet parking dalam tayangan sinetron. Dirinya juga terinspirasi dengan valet parking yang ada di hotel atau mal.

"Saya pikir kan kalau di hotel atau mal kan punya valet parking. Lalu saya coba di pasar tradisional. Kenapa kok di pasar tradisional gak ada? Eh ternyata bisa,"ungkapnya.

Mulanya dia hanya mencoba-coba untuk memberikan fasilitas valet parking di pasar tradisional. Memang pada awalnya pengunjung Pasar Gede agak terkejut dengan sistem parkir yang ditawarkan oleh Suparno, namun perlahan para pengunjung rela untuk motornya diparkirkan oleh Suparno dan rekannya.

"Kali pertama, ada layanan valet parking, banyak yang tanya, 'Kok begini parkirnya?' Saya jelaskan, sekarang parkirnya sudah gak boleh di trotoar. Lalu saya arahin," jelasnya.

Layanan valet parking di Pasar Gede hadir pada pukul 06.00-18.00 WIB dan bertarif Rp 2.000. Terdapat hampir 12 petugas parkir yang menjalankan jasa ini mulai dari pagi hingga sore hari.

Tarifnya yang murah dan bermodalkan kepercayaan, jelas fasilitas ini memerlukan sebuah budaya masyarakat yang guyub saling percaya. Sebab tanpa kepercayaan, tentu valet parking yang dilakukan oleh Suparno dan rekannya tidak akan mampu untuk membudaya di kota yang terkenal dengan Kota Batik tersebut.

Sumber : KompasTravel
Sumber Gambar Sampul : Miftahul Abrori / Koranjitu.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini