Namanya tak ada dalam koleksi mesin pencari sekelas google sekalipun. Pemandian Ciereng sepertinya memang tak dikenal oleh masyarakat, sebagai lokasi pemandian yang cukup nyaman dengan limpahan air langsung dari sumbernya ini. Letaknya yang berada dibelakang pematang sawah dan pemukiman warga, menjadikan lokasi ini bukan menjadi destinasi favorit warga Sumedang dalam berwisata. Pemandian Ciereng masih kalah dengan Pemandian Air Panas Cileungsi yanga ada di Kec. Buah Dua Kab. Sumedang.
Pemandian Ciereng berada di Kec. Tanjungkerta, Kab. Sumedang. Lokasi keberadaan pemandiaan ini, merupakan sebuah wilayah yang kaya dan melimpah sumber airnya. Hampir bisa dipastikan, setiap rumah yang ada di wilayah ini, memiliki ‘balong’ atau kolam di setiap pekarangan rumahnya. Selain menjadi sentra budidaya perikanan air tawar, Kec. Tanjungkerta dikenal sebagai wilayah penghasil padi berkualitas di Kab. Sumedang. Subur dan melimpahnya sumber air disini, tidak bisa dilepaskan dari posisi keberadaan wilayah ini, yang masih merupakan bagian dari kaki Gunung Tampomas.
Menurut cerita, Pemandian Ciereng adalah lokasi yang dijadikan tempat pemandian raja-raja Sumedang dan permaisurinya dahulu. Bentuk Pemandian Ciereng, memang jamak ditemui di lokasi-lokasi pemandian raja-raja di pulua Jawa. Kebenaran cerita ini memang masih dipertanyakan hingga sekarang. Namun, terlepas dari kebenaran cerita yang menjadi latar keberadaan pemandiaan ini. Pemandian Ciereng tetap mendatangkan kebermanfaatan bagi warga sekitar. Mulai dari anak-anak yang bermain air sepulang sekolah, ibu-ibu yang memanfaatkannya untuk mandi dan mencuci pakaian, sampai bapak-bapak yang memanfaatkannya sebagai sarana relaksasi setelah selesai bekerja di sawah dan ladang.
Keberadaan Pemandian Ciereng, secara sosiologis berfungsi dalam membentuk dan mempertahankan karakter kolektif masyarakat desa. Selama berada di pemandian, warga desa bercengkrama sambil betukar kabar dan aktifitas keseharian masing-masing. Terlebih untuk anak-anak, Pemandian Cereng berfungsi sebagai sarana sosialisasi tradisi yang hidup di desa, khususnya dalam penanaman pola komunikasi yang setara diantara warga.
Mengunjungi Pemandian Ciereng, seperti menjadi oase diantara keringnya suasana bermasyarakat yang ada di masyarakat perkotaan. Dari lokasi yang jauh dari hingar-bingar suasana kota, Pemandian Ciereng mampu menjadi sudut ruang kontemplasi tentang indahnya kesederhanaan. Bersama dinginnya air, kita bisa belajar menjadi pribadi yang bersih dan asli seperti sumber air yang ada di pemandian ini.
Ciereng selalu punya cara, dalam mendidik manusia.
Sumber : Dok. Pribadi
Sumber Gambar Sampul :Dok. Pribadi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News