Paus Ini Terbang Melayang, Serunya Festival Layang-Layang Di Surabaya

Paus Ini Terbang Melayang, Serunya Festival Layang-Layang Di Surabaya
info gambar utama

Layang-layang mungkin bukan mainan yang kini banyak ditemui di lapangan dekat rumah. Anak-anak dan remaja berlarian mengejar layangan yang limbung jatuh entah kemana, sudah menjadi pemandangan yang langka. Tapi bukan berarti pamor layang-layang telah pudar. Itu terbukti dengan semaraknya Festival Layang-layang yang diadakan di Surabaya pada Sabtu-Minggu (23-24/7) yang lalu.

Seperti diberitakan oleh ANTARA, festival yang mengusung tema Habitat Laut tersebut diikuti lebih dari 100 peserta baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Berbagai macam layang-layang beterbangan di Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City, mulai dari hewan-hewan laut hingga karakter khas Indonesia seperti Gatot Kaca.

Layang-layang berdesain Gatot Kaca mengudara di Festival Layang-Layang Surabaya 2016 (Foto: Praptining Rahayu)
info gambar

Ada satu hewan laut yang menarik dalam festival tersebut, ikan Paus. Bila Paus di laut lepas berenang-renang, Paus layang-layang yang ini besar dan panjang beterbangan seperti berenang-renang di udara sepanjang 15 meter. Tak ayal layang-layang ini menjadi pusat perhatian pengunjung. Selain itu ada pula layang-layang berbentuk menyerupai ubur-ubur dan bintang laut. Unik.

Foto-foto menarik tentang festival lainnya bisa disimak di Instagram

Ketua Panitia Festival Layang-Layang Bagus Iskandar mengatakan festival yang ke-19 kalinya diadakan di Surabaya tersebut merupakan bagian rangkaian acara khusus, The Third Session of The Preparatory Committee for Habitat III (Prepcom 3) yang digelar di Kota Pahlawan pada 25-27 Juli yang lalu.

"Alasan pengambilan tema habitat laut karena kehidupan masyarakat Surabaya di wilayah timur dan utara tak lepas dari faktor laut. Sebut saja adanya kampung nelayan di Kenjeran dan pasar ikan di Pabean," jelasnya.

Bagus menuturkan, sedikitnya 120 peserta turut menyemarakkan festival kali ini. Para peserta luar negeri tercatat ada empat negara dari Malaysia, Cina, Hongkong, dan Thailand. Sedangkan dari dalam negeri juga tak mau kalah, misalnya dari DKI Jakarta, Jogjakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan.

Pria yang juga anggota Persatuan Layang-layang Surabaya (Perlabaya) ini menjelaskan bahwa pada festival tahun ini terdapat empat kategori lomba dinilai yaitu kreasi dua dimensi; kreasi tiga dimensi; train/rangkaian; dan rokkaku challenge.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turut menerbangkan layang-layang dengan desain logo Pemerintah Kota Surabaya. Sedangkan perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang juga turut hadir turut memeriahkan festival tersebut.

Risma mengatakan permainan tradisional seperti layang-layang ternyata juga mampu menjelma menjadi skala internasional. Kini, festival layang-layang sudah menjelma menjadi potensi wisata di Surabaya.

"Setiap tahun makin banyak peserta yang datang dari luar negeri. Ini menandakan festival layang-layang di Surabaya mulai mendunia," ujarnya saat membuka festival layang-layang ke-19 itu.

Sumber : ANTARA
Sumber Gambar Sampul : Risyal Hidayat / Republika.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini