Bumi Pramudya Hari Ini

Bumi Pramudya Hari Ini
info gambar utama

Foto Gapura Blora

Acap kali, aku melihat seorang tua renta mengais barang buangan orang orang. Orang tua itu sibuk mencari hingga menemukan barang yang ia butuhkan, barang yang masih dapat digunakan. Lantas, barang yang diperoleh dikumpulkan lalu diuji sebelum digunakan.

Suatu saat, aku dekati orang tua itu. Kami mengobrol panjang lebar. Hingga aku terkejut saat orang tua itu menceritakan kisah hidupnya. Beliau adalah Susilo Toer, adik Pak Pramudya Ananta Toer, legenda penulis dunia yang menggubah Buku Bumi Manusia. Pak Susilo, seorang tua renta yang tinggal di pinggiran kota Blora, bekerja sebagai rektor (mengorek yang kotor – kotor), dengan kerjaan sambilannya sebagai ‘pengorek yang kotor – kotor’ dalam arti sebenarnya.

Pak Susilo menginfakkan hidupnya untuk menjalankan amanah merawat Perpustakaan Pataba (Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa). Perpustakaan Pataba merupakan perpustakaan peninggalan kangmas-beliau. Beliau menerapkan gaya sistem perpustakaan yang berbeda dengan yang lainnya. Bilamana ada pengunjung ingin membaca buku, cukup mengisi buku tamu perpustakaan. Sambil pengunjung membaca, disediakan pula roti dan minuman sebagai teman camilan & ‘penyemangat’. Pengunjung yang berasal dari luar kota, sangat diperbolehkan untuk menginap secara Cuma Cuma alias gratis di perpustakaan ini.

Selain jendela dunia tertulis, pengunjung juga dapat bercengkrama dalam lautan diskusi, pemikiran dan sejarah bersama Pak Susilo Toer langsung. Pak Susilo Toer merupakan seorang orientalis yang paham banyak sejarah dan pemikiran secara komprehensif. Dalam perjalanan hidupnya, beliau pernah dikirim oleh pemerintah Indonesia untuk belajar sebagai mahasiswa doktoral filsafat di Negeri Uni Soviet.

Pengunjung yang menyempatkan untuk menginap di perpustakaan pataba, akan mendapatkan pelajaran baru yang sangat bersensasi. Pak Susilo Toer adalah sosok yang sederhana dan merdeka dalam semua hal. Salah satu hal yang aku kagumi dari beliau adalah agungnya kesederhanaan seorang Susilo Toer. Syukur adalah kalimat yang selalu beliau yakini dalam hati di setiap kondisi beliau baik ketika sengsara, duka, suka dan bahagia.

Pun dengan wawasan tentang keIndonesian, hubungan dengan negara lain dan para penganut faham pemikiran dunia, beliau sangat cekatan menjelaskannya bak suatu shirah panjang kehidupan makhluk bernama manusia Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini