Revolusi Oranye dari Kota Hujan Siap Digelar

Revolusi Oranye dari Kota Hujan Siap Digelar
info gambar utama

Bogor dikenal sebagai kota yang sering mengalami hujan. Tak ayal, kota yang diberi sebutan Buitenzorg (aman tentram) oleh Thomas Raffles pada zaman pendudukan Inggris itu menjadi salah satu lokasi yang baik untuk lahan pertanian dan perkebunan dataran tinggi.

Didukung dengan adanya Institut Pertanian Bogor (IPB) hasil-hasil alam Bogor pada umumnya adalah buah-buahan yang beragam. Tidak heran bila kemudian kota yang juga diterkenal dengan Kebun Raya Bogornya ini menjadi lokasi utama penyelenggaraan Festival Buah dan Bunga Nusantara Internasional (FBBNI) 2016 pada 17-20 November mendatang.

Seperti diberitakan oleh Republika 23/07/2016 yang lalu, Kota Bogor siap untuk memulai sebuah Gerakan Revolusi Oranye. Apa kaitannya Revolusi Oranye ini dengan Kota Hujan? Ternyata Gerakan Revolusi Oranye tersebut merupakan program yang menaungi FBBNI.

Meika Syahbana Rusli, Ketua Penyelenggara FBBNI 2016 mengatakan bahwa FBBN berusaha mengeksplorasi kekayaan buah dan bunga nusantara dan mempromosikan potensi ekspornya ke mancara negara. Ia juga menjelaskan bahwa Gerakan Revolusi Oranye merupakan kampanye pengembangan buah nusantara yang dilakukan secara revolusioner dalam skala perkebunan.

Itulah mengapa FBBNI tahun ini bertujuan untuk bisa meningkatkan jumlah dan kapasitas produsen dan eksportir dalam memproduksi dan memasarkan buah dan bunga berkualitas ekspor. Selain itu juga acara festival tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadarakan kualitas, jumlah, konsistensi dan kesinampbungan produksi komoditas ekspor.

"FBBNI juga untuk mempromosikan kekayaan dan keragaman buah dan bunga nusantara serta potensinya ke pasar global," ucap Meika.

Acara festival nantinya akan dimeriahkan dengan berbagai acara diantaranya kontes buah, kontes dekorasi buah, karnaval, pameran buah dan beberapa kompetisi lainnya.

FBBNI nantinya akan menghadirkan 500 International Trade Visitor yang berasal dari kalangan bisnis internasional, produsen manufaktur makanan dan minuman olahan, asosiasi atau kamar dagang negara tujuan ekspor, institusi pemasaran internasional, serta institusi kerja sama perdagangan internasional. Sebanyak 20 ribu pengunjung ditargetkan akan dapat hadir dalam perhelatan internasional tersebut.

Berbagai negara juga turut hadir seperti negara-negara anggota ASEAN, Cina, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Yordania, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa.

Sumber : Republika.co.id
Sumber Gambar Sampul : instagram.com/syukroni

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini