Alat Musik ‘Virage Awi’ lebih Dilirik Musisi Luar Negeri

Alat Musik ‘Virage Awi’ lebih Dilirik Musisi Luar Negeri
info gambar utama

Alat musik tradisional berbahan bambu, Angklung telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia asli milik Indonesia. Tak hanya itu, berkat inovasi dari Indonesian Bamboo Community (IBC) kini alat musik dari bambu lebih mendunia. IBC yang berdiri pada 30 April 2011 dan bermarkas di Kota Cimahi, Jawa Barat itu membuat seperangkat alat musik modern berbahan bambu. Bambu yang telah disulap menjadi alat musik ini diberi merek ‘Virage Awi’ berasal dari bahasa Sunda "pirage awi" yang berarti cuma bambu. Alat musik yang mereka produksi berupa alat musik petik, tiup, gesek, dan pukul. Sampai saat ini IBC berhasil membuat gitar, bas, biola, kecapi, saksofon, drum, serta masih ada 13 jenis alat musik lainnya yang terbuat dari bambu.

Diakui oleh Adang Muhidin, ketua Pembina IBC bahwa 90% penjualannya justru lari ke luar negeri. Pelanggan tetap instrument ini berasal dari negara Meksiko, Yunani, Amerika, Filipina, Malaysia, Belgia, Jepang, dan Prancis. Bahkan grup dari luar negeri itu menggunakan full alat musik produksi Indonesian Bamboo Community. Mereka datang langsung ke sentra tempat produksi lalu memesan alat musik yang diinginkan. Di Indonesia justru hanya sedikit musisi yang membeli alat musik bambu kreasi warga Cimahi ini. Dua diantaranya adalah Iwan Fals dan Balawan.

proses pembuatan biola dari bambu. sumber: i.ytimg.com
info gambar

Para penggemar alat musik ini menyatakan kelebihan instrumen bambu adalah suaranya lebih garing dan mempunyai nada khas yang agak berbeda dengan bahan kayu. Kesan unik dari semua instrumen musik terlihat jelas karena warna bambu dipertahankan, sama sekali tidak dicat. Untuk menjaga kualitas, IBC terus berinovasi dengan cara berusaha mengeluarkan model terbaru setiap tiga bulan.

salah satu penampilan D'Bamboo Essential. sumber: destinasianews.com
info gambar

Tak hanya memproduksi alat musik, IBC mempunyai kelompok musik bernama D’Bamboo Essential. Band komunitas ini pernah diundang pada Mei dan Agustus 2015 lalu di Serawak, Malaysia. Pada Mei 2016, Indonesian Bamboo Community diundang Kedutaan Besar Indonesia di Rumania untuk menampilkan karya mereka dan diminta melakukan konser dengan alat musik bambu selama sebulan di negara-negara Eropa timur. Dari dalam negeri, Indonesian Bamboo Community sudah banyak mendapatkan penghargaan, salah satunya adalah dari MURI dengan Pergelaran Alat Musik Bambu dengan Jenis Terbanyak pada tahun 2014.

Saat ini IBC sedang dalam tahap pengamatan untuk membuat alat musik piano dari bambu. Beberapa rencana lain yang sudah ada adalah pada awal Desember 2016 IBC akan mengadakan Internasional Bamboo Festival, untuk perayaan ulang tahunnya mereka ingin membuat konser, dan satu lagi mimpi mereka adalah untuk membuat orkestra bambu yang pertama di dunia.




Sumber : tempo.coyoutube.comyoutube.com
Sumber Gambar Sampul : gettyimages.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini