3 Alat Musik Tradisional Indonesia Ini Lebih Populer di Luar Negeri

3 Alat Musik Tradisional Indonesia Ini Lebih Populer di Luar Negeri
info gambar utama

Musik adalah bahasa dunia. Ya, meskipun menggunakan bahasa yang berbeda, namun melodi sebuah musik tetaplah universal. Sadarkah kita, bahwa kita sering tiba-tiba menyukai sebuah lagu, padahal kita tidak tahu arti dari liriknya? Itu karena irama musik merupakan sebuah keindahan universal yang tidak perlu dikatakan.

Keajaiban musik tersebut tidak lepas dari alat musik yang digunakan. Seperti beberapa alat musik tradisional asli Indonesia ini mampu memukau dunia, diantaranya:

  1. Gamelan

Meskipun gamelan cara memainkannya sangat tradisional, namun alat musik ini sangat populer di luar negeri. Saking populernya, beberapa negara asing sudah memasukkan musik dari gamelan dalam kurikulum di sana.

Gamelan di Amerika. Sumber:artsactive.org.uk
info gambar

Beberapa negara yang memasukkan gamelan dalam kurikulum mereka diantara di New Zealand School of Music (NZSM) di New Zealand. Di Amerika sendiri, gamelan sudah masuk di beberapa kurikulum universitas seperti California University, San Jose University, dan Lewis and Clark College. Sedangkan di Singapura, gamelan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar, dan pada hampir semua wilayahnya di Singapura memiliki gamelan.

Di Jepang, gamelan menjadi kurikulum di Tokyo University Fine Art and Music, Kuntachi College of Music, dan Dharma Budaya Osaka Unviversity. Yang sangat mengagumkan, gamelan di Jepang menjadi musik kelas atas karena iramanya yang membuat rileks dan lembut di telinga.

Banyak yang mengatakan bahwa galeman hanya ada di Jawa. Padahal gamelan juga bisa ditemui di Madura dan Lombok, karena kemunculan gamelan sendiri terpengaruh dari budaya Hindu-Budha. Gamelan menggunaan 4 cara penalaan, yaitu slendro, pelog, degung dan madenda.

  1. Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang sering tampil dalam konser maupun pagelaran musik dunia. Angklung mampu menyihir sekitar 500 penonton di teater Montgemory College Cultural Arts Center, di Amerika. Konser bertajuk "Pulau: The Angklung Concert" ini diadakan untuk memperingati 5 tahun Angklung dinobatkan sebagai warisan budaya UNESCO.

Angklung di Beijing. Sumber:arisheruutomo.com
info gambar

Sedangkan di Teater Odéon Paris, Sanggar Angklung dari Bandung, Saung Ujdo, membuat takjub penonton dan bahkan mengajak penonton ikut terlibat di atas panggung. Sedangkan di Eindhoven, Belanda, para mahasiswa pecinta Angklung di Universitas Teknologi Eindhoven berhasil menghibur penonton di konser Melodies of The World pada tahun 2013 lalu.

Pada bulan Oktokber 2015, tahun lalu, Angklung menyihir Korea Selatan dalam acara penggalangan dana. Tepatnya di Universitas Sejong, Seoul, para mahasiswa Indonesia disana mengenalkan kebudayaan Indonesia dengan pertunjukan angklung.

  1. Kolintang

Kolintang atau kulintang adalah alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang diletakkan mendatar. Kolintang dikenal sebagai alat musik perkusi bernada dari kayu yang berasal dari daerah Minahasa Sulawesi Utara. Untuk memainkan alat musik ini memerlukan minimal lima orang.

Warga Negara Asing yang belajar Kolintang. Sumber:kolintangstpt
info gambar

Beiby Sumanti, pendiri Sanggar Bapontar menyebutkan bahwa ia sedih melihat generasi muda Indonesia enggan untuk melestarikan Kolintang.Kemudian pada tahun 2000, Beiby dan sanggarnya fokus untuk melestarikan Kolintang telah sukses melakukan pertunjukan di berbagai negara.

Selain itu Pertunjukan Kolintang dari grub musik ini diberi kepercayaan untuk menghibur di acara Malam Tamu Ratu Denmark di Istana Kepresidenan. Tidak hanya dalam pertunjukkan, namun juga sanggar arahan Beiby ini juga melakukan edukasi musik.

(wikipedia)


Sumber Gambar Sampul : junantoherdiawan.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini