Film Pendek Indonesia 'On The Origin of Fear' Siap Berlaga di Venice Internasional Film Festival

Film Pendek Indonesia 'On The Origin of Fear' Siap Berlaga di Venice Internasional Film Festival
info gambar utama

Film pendek Indonesia berjudul ‘On the Origin of Fear’ yang disutradarai Bayu Prihantoro Filemon masuk kompetisi Venice Internasional Film Festival 2016.

Karya sinematografi berdurasi 12 menit itu masuk program Orizzonti di Venice International Film Festival ke-73, yang akan dilaksanakan pada 31 Agustus - 10 September 2016 di Venice, Italia.

Orizzonti adalah program kompetisi bagi film-film yang mampu menghadirkan temuan estetik dan ekspresi baru. Film dengan durasi 12 menit tersebut akan diputar pertama kali pada skala dunia dalam festival film tertua di dunia itu.

"Dalam banyak peristiwa, tampak jelas bahwa kekerasan dan reproduksi kekerasan merupakan hak monopoli negara. Tidak terkecuali bila negara dan sinema bekerja bersama untuk mereproduksi kekerasan, teror, dan ketakutan, dengan mengatasnamakan sejarah," catat Bayu Prihantoro Filemon, sutradara asal Yogyakarta, mengenai film yang dia tulis dan sutradarai.

‘On the Origin of Fear’ adalah debut Bayu sebagai sutradara. Sebelumnya, ia menjadi sinematografer untuk film ‘Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya’, ‘Istirahatlah Kata-Kata’, dan ‘Kisah Cinta yang Asu’, yang terlebih dahulu ada di peredaran festival film International.

Film tersebut adalah produksi kolaborasi dari KawanKawan Film, Limaenam Films, dan Partisipasi Indonesia.

Amerta Kusuma dan Yulia Evina Bhara selaku produser film menyebut film itu adalah upaya generasi muda Indonesia untuk melihat kembali sejarah yang selama ini kabur.

"Film ini berangkat dari sebuah trauma melihat reproduksi kekerasan dalam film yang pada zaman Orde Baru menjadi film yang terus menerus ditayangkan setiap 30 September,” tutur Amerta.

Dia menambahkan, film ‘On the Origin of Fear’ adalah salah satu dari empat film pendek yang dibuat menandai 50 tahun pascatragedi 1965 dengan harapan ada ruang-ruang diskusi untuk membicarakan isu tersebut tanpa tabu. Di sisi lain, guna membuat generasi muda bisa lebih memahami sejarah kelam Indonesia pada masa lalu.


Sumber : cnnindonesia
Sumber Gambar :qubicle.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini