Banyak Kejutan di Festival Budaya Lembah Baliem ke-27

Banyak Kejutan di Festival Budaya Lembah Baliem ke-27
info gambar utama

Keindahan alam dan keunikan seni budaya negeri Papua tak henti mengundang daya tarik wisatawan. Untuk itu, setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyelenggarakan Festival Budaya Lembah Baliem. Saat ini Festival Budaya Lembah Baliem yang ke-27 sedang berlangsung, yaitu dari tanggal 8-10 Agustus 2016. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal suku-suku di Lembah Baliem.

Festival Budaya Lembah Baliem pertama diselenggarakan pada tahun 1990. Festival ini selalu melibatkan seluruh masyarakat dari 40 Distrik di Kabupaten Jayawijaya. Tahun ini tema yang diangkat adalah “Warisan Budaya Sebagai Jejak Peradaban”. Kesenian dan Kebudayaan masyarakat Lembah Baliem yang ditampilkan setiap tahunnya antara lain:

  1. Penampilan Aksesoris Perhiasan Pada Tubuh

Aksesoris perhiasan yang digunakan dapat terlihat mulai dari kepala, wajah, leher, dada, pinggang hingga ke paha dan kaki. Ada pula perhiasan yang digunakan di bagian punggung. Hiasan serta lambang aksesoris yang digunakan pada tubuh mempunyai makna dan akan mempengaruhi penampilan dan sistem kepemimpinan. Atraksi dengan penampilan aksesoris ini dipadukan dengan penampilan tari-tarian

  1. Kesenian dan Tari-tarian

Kesenian dan Tari-tarian turut meramaikan Festival Budaya Lembah Baliem di setiap tahunnya. perpaduan seni suara dan seni tarian tradisional disebut etai.

  1. Pertunjukan Alat Musik
permainan alat musik tradisional Witawo. foto: festivalbudayabaliem.com
info gambar

Alat Musik Tradisional yang dimainkan dalam festival ini adalah alat musik gesek dan alat musik tiup. PIKON dan WITAWO diantaranya. Pikon sendiri terbuat dari kulit kayu. keunikan saat memainkan alat musik ini adalah sang pemain menggunakan rongga mulut sebagai penghasil bunyi, semetara kedua tangan digunakan untuk menggetarkan pikon. Alat musik ini hanya digunakan oleh mereka yang memiliki keahlian tersendiri. Sedangkan Witawo adalah jenis alat musik tiup. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan meniupnya seperti meniup suling. Alat musik ini sering digunakan oleh para remaja untuk menyanyikan lagu-lagu romantis.

  1. Atraksi Perang Suku
atraksi perang suku. foto: festivalbudayabaliem.com
info gambar

Atraksi Perang Suku menjadi penampilan atraksi utama. Salah satu simbol strategi perang yang terkenal adalah kayo atau menara pengintai. Penampilan atraksi perang tersebut diperingati sebagai salah satu kebudayaan suku-suku di papua yang telah lama ditinggalkan.

  1. Lempar Tombak
Lomba lempar tombak yang melibatkan turis mancanegara. foto: festivalbudayabaliem.com
info gambar

Lempar tombak menjadi rangkaian acara yang ditunggu dan selalu menjadi daya tarik tersendiri karena perlombaan ini melibatkan turis asing. Lomba tersebut adalah Lomba Panahan dan Lempar Tombak (Sege) yang juga berhadiah langsung.

acara bakar batu. foto: festivalbudayabaliem.com
info gambar

Selain kelima atraksi diatas, juga akan ditampilkan peragaan memasak dengan cara tradisional (bakar batu), karapan babi, atraksi pembuatan tas rajutan (noken), serta pameran hasil kerajinan tangan masyarakat. Hal ini untuk menunjukkan produk ekonomi kreatif khas masyarakat Wamena.

Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada 2016 ini para wisatawan lokal maupun mancanegara tidak lagi harus membayar biaya retribusi alias gratis. Selain itu, berbagai kejutan menarik telah disiapkan. Festival Budaya Lembah Baliem yang diselenggarakan di Distrik Walesi akan dilanjutkan dengan Karnaval Budaya pada tanggal 11 Agustus besok. Festival Tertua di Tanah Papua ini telah populer di kalangan wisatawan mancanegara sejak lama. Jadi bukan pemandangan baru untuk melihat banyak turis menghadiri festival ini.



Sumber : festivalbudayabaliem.com
Sumber Gambar Sampul : tourismvaganza.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini