Didapuk menjadi desa wisata terbaik tahun 2014 dan beberapa kali dijadikan lokasi syuting film-film Hollywood, Pekraman Jasri memiliki banyak keindahan alam sekaligus keunikan adat dan budaya. Tidak heran Jasri menjadi desa andalan turis asing maupun turis domestik jika berwisata di pulau Bali. Selain memiliki pemandangan alam yang indah dan kehidupan tradisional, Desa Pekraman Jasri juga menampilkan seni dan pertunjukan budaya yang menarik.
Bahkan banyak sineas dari film Hollywood yang menggunakan Wisata Desa Pekraman Jasri untuk lokasi pengambilan gambar. Beberapa diantaranya adalah film "Eat, Pray and Love", film thriller "I, Alex Cross", "The Fast and The Furious" dan film "XXX". Ini membuktikan bahwa dimata dunia, pesona Jasri susah untuk diabaikan.
Sebagai desa wisata ini, Jasri memiliki dua konsep utama yakni akomodasi dan atraksi. Para wisatawan tinggal di desa-desa terpencil yang kental dengan suasana tradisonal sekitar. Selain belajar tentang kehidupan pedesaan, mereka juga bisa menyaksikan beberapa acara maupun ritual adat dari desa tersebut dari dekat.
Desa Pekraman Jasri terletak diantara Candidasa dan Taman Sukasada Ujung, yakni berada di Subangan Kabupaten Karangasem. Di desa ini, terdapat 3 pantai yang tidak semuanya bisa bebas dimasuki turis. Pantai Jasri membentang dari barat hingga timur dan terbagi menjadi 3 kawasan, yaitu: Pantai Jasri Timur, Pantai Menteng dan Pantai Dalem Jasri.
Turis bisa memasuki Pantai Dalem Jasri, karena disana memang dimanfaatkan untuk para peselencar maupun wisatawan lain untuk menikmati ombak yang tenang dan pemandangan pesisir yang menawan. Sedangkan Pantai Jasri Timur lebih sering digunakan untuk ritual keagamaan umat Hindu. Ritual tersebut dinamakan Melasti, yakni prosesi penyucian benda-benda sakral. Untuk menjaga sumber pendapatan masyarakat Jasri, pantai Menteng tetap digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan.
Sedangkan dalam bidang wisata adat dan budaya, wisatawan bisa menyaksikan Ter-teran (Fire War), Tari Rejang Jasri dan Tambur Jasri. Ter-teran atau Perang api adalah tradisi kuno yang hanya bisa anda temui di Jasri. Ritual keagamaan ini melambangkan sesembahan kepada bhuta kala untuk tidak menganggu kehidupan masyarakat. Ritual ini hanya diadakan sehari sebelum perayaan Nyepi.
Pertunjukan tari Rejang Jasri biasanya ditampilkan sehari setelah Hari Raya Kuningan. Tarian ini ditarikan oleh para remaja putri yang menginjak dewasa untuk mengiringi ucapacara Hari Raya besar. Berbeda dengan Ter-teran dan Rejang Jasri yang kental dengan ritual keagamaan, Tambur Jasri merupakan pertunjukan dimana beberapa orang yang memiliki tenaga yang kuat memikul alat musik tradisional berupa kendang besar. Setelah itu alat musik dipukul agar dapat menghasilkan suara yang diinginkan.
Pekraman Jasri juga menawarkan kegiatan eksplorisi desa bagi para wisatawan. Dalam Village Tour, wisatawan diajak mengunjungi objek kerajinan dan bangunan tradisional serta aktivitas penduduk sehari-hari. Berbeda dengan City Tour, wisatawan mengunjungi Pasar Tradisional, Istana Raja Karangasem, Water Palace di Ujung dan Tirtagangga dan lainnya.
Selain itu, Jasri juga menyediakan Wisata Minat Khusus yang didalamnya terdapat beberapa kegiatan wisata. Salah satunya adalah Trekking, yaitu wisata menyusuri alam persawahan, melewati sungai dan mendaki pebukitan. Wisatawan juga disegarkan dengan minuman kelapa muda yang dipetik langsung oleh penduduk setempat.
Kegiatan wisata lainnya adalah Cycling, yang menyediakan dua jalur bersepeda, jalur yang pertama dengan rest point di Taman Ujung dan jalur kedua dengan rest point di Pasir Putih. Bagi yang mneyukai wisata air, Jasri juga menyediakan wisata Surfing. Ada juga Sailing and Fishing, Outbound, Wisata Konservasi Tumbuhan dan Binatang dan wisata air lain.
Tidak cukup disitu, bagi wisatawan yang ingin mempelajari secara singkat adat dan tradisi di Desa Wisata Jasri, terdapat beberapa kegiatan wisata seperti kelas memasak, kelas musik dan tari, kelas pembuatan keramik, kelas bertani, dan kelas pembuatan sesaji.