Di kota, sudah jarang kita jumpai sebuah perayaan agustusan (istilah perayaan untuk menyambut kemerdekaan 17 Agustus) yang melibatkan tetangga dekat. Namun di desa, kegiatan agustusan menjadi momen paling ditunggu. Baik oleh anak-anak, remaja desa, maupun ibu-ibu.
Seperti peringatan agustusan yang dilakukan warga di kampung Dawung Tengah, Kelurahan Serengan,Kecamatan Serengan, Solo, ini. Pada tanggal 14 Agustus kemarin, dari pagi sampai siang hari warga beramai-ramai mempercantik desa dengan membatik jalan. Berbeda dengan batik biasanya yang menggunakan lilin/malam, mereka menggunakan cap tembok untuk mempercepat dan mempermudah pengerjaan. Selain jalan, tembok-tembok desa juga tak luput dari perhatian warga.
Ide ini tercetus saat warga tengah merencanakan kegiatan agustusan di desa Dawung Tengah. Namun karena waktu yang mepet dan panitia acara yang belum terbentuk, akhirnya warga memutuskan untuk membatik desa dengan menggunakan motif kawung. Selain tidak membutuhkan banyak persiapan, membatik juga memberi kebebasan kepada masyarakat untuk berkreasi dalam bidang seni
Batik menjadi salah satu identitas kota Solo. Itulah kenapa warga kampung Dawung Tengah lebih memilih membatik massal untuk acara peringatan kemerdekaan daripada perlombaan atau sejenisnya. Karena dengan begitu, acara ini sekaligus ingin mengajak masyarakat untuk mengingat salah satu aset budaya bangsa.
Menjadikan jalan dan tembok sebagai objek gambar memang hal yang unik dan menarik. Apalagi tak hanya anak muda, para orang tua dari beragam usia juga ikut meramaikan peringatan kemerdakaan ini. Selain untuk mempererat keakraban antar warga, membatik desa juga menimbulkan atmosfer yang berbeda.
Hidup di desa yang elok, dengan jalan-jalan dan tembok-tembok warna-warni tentu menjadi impian setiap masyarakat yang ingin merasakan kemeriahan momen kemerdekaan.
Sumber :
Sumber Gambar :
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News