200 Judul Buku Pilihan dibawa Indonesia ke Beijing International Book Fair 2016

200 Judul Buku Pilihan dibawa Indonesia ke Beijing International Book Fair 2016
info gambar utama

Sukses di Frankfurt Book Fair, Bologna Book Fair, dan London Book Fair, Agustus ini buku-buku Indonesia hadir di Beijing International Book Fair (BIBF) 2016. Setelah sebelumnya hanya hadir sebagai pengunjung, kini Indonesia tampil secara kolektif membawa 200 judul buku pilihan. Acara ini berlangsung dari tanggal 24-28 Agustus 2016. Booth Nasional Indonesia dihadirkan di gedung E2F28 China International Exhibition Center, Shunyi, Beijing. Selain booth Nasional, ada juga booth buku anak-anak yang lokasinya berbeda gedung, yaitu di gedung E1 yang bersebelahan dengan E2.

Selama lima hari pameran, Indonesia akan menampilkan buku dan memberikan wawasan tentang industri penerbitan di Indonesia. Selain itu, penulis Agustinus Wibowo juga hadir di acara ini.

Agenda hari pertama, Rabu (24/8) Ketua Komite Buku Nasional Laura Prinsloo hadir sebagai pembicara di forum penerbitan internasional bertajuk 'Introduction to the Asean Market'. Laura Prinsloo hadir mempresentasikan Indonesia sebagai “Islands of Opportunity” menjabarkan potensi yang dimiliki negara ini dari berbagai sisi: seperti demografi, ragam bahasa, kebebasan berekspresi, dan pertumbuhan industri penerbitan di Indonesia. Selain itu, Agustinus Wibowo bersama penulis asal Tiongkok, Yu Hua akan mengadakan diskusi bertajuk 'Zero: When The Journey Takes You Home' yang bertempat di Writers’ Stage, BIBF Venue.

Di hari ketiga, Jumat (26/8) Komite Buku Nasional Indonesia akan mengadakan acara 'Happy Hour'. Acara ini mengundang pengunjung pameran untuk melepas penat sambil menikmati stand Indonesia. Acara ini sebagai wadah pertemuan antara pembaca, penerbit mancanegara, dan sekaligus agen sastra internasional.

stand buku Indonesia di Beijing International Book Fair 2016. foto: detik.com
info gambar

Menurut Laura Prinsloo, Indonesia akan memperoleh beberapa manfaat dari partisipasinya dalam Bejing International Book Fair 2016. Yang pertama adalah mendukung program-program pemerintah termasuk meningkatkan kerjasama bilateral dan multilateral di bidang pendidikan dan kebudayaan. Kemudian, meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia di pasar internasional supaya maju dan bangkit bersama bangsa lain di Asia.

Melalui event ini juga dapat mewujudkan kemandirian dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik, khususnya industri perbukuan dan memposisikan Indonesia sebagai pemain utama industri perbukuan di lingkup MEA dan internasional.

Setelah sukses sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, Komite Buku Nasional dibentuk dengan berfokus pada promosi literasi Indonesia di panggung internasional melalui penerjemahan karya, pameran buku, festival, dan program residensi penulis. Komite ini mendapat dukungan penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai bentuk kolaborasi kreatif antara pemerintah dan publik.




Sumber : agustinuswibowo.comdetik.com
Sumber Gambar : gowestproject.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini