Dukung Pencak Silat di Asian Games 2018

Pencak silat yang merupakan olahraga bela diri asli Indonesia harus didukung penuh. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memandang Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang adalah salah satu tempat yang tepat untuk mempromosikan dan lebih mempopulerkan pencak silat. Berangkat dari situ, diharapkan pada tahun 2020 cabang olahraga ini juga bisa dipertandingkan di Olimpiade Tokyo.

Rencananya pada Asian Games 2018 ada 37 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Sebagai tuan rumah, Indonesia mempunyai hak mengajukan usulan cabang olahraga. Melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI), cabang yang diajukan adalah pencak silat, bridge, dan panjat tebing. Dewan Olimpiade Asia yang akan mempertimbangkan usulan tersebut dan kemudian diputuskan pada rapat mereka di bulan September nanti.

Pencak silat yang termasuk aspek sosial dan budaya bangsa Indonesia harus lebih diperhatikan dan dilestarikan. Sangat disayangkan animo pencak silat di Indonesia beberapa kali mengalami penurunan. Bahkan sempat ada Negara lain yang mengakui pencak silat lahir dari negara mereka.

Dalam sejarahnya, pencak silat telah dikenal selama berabad-abad di Tanah Air, bahkan telah dipertunjukkan sejak abad ke-16. Pada masa revolusi, sejumlah ahli pencak silat Betawi menggunakan pencak silat untuk melawan penjajah. Saat ini pemerintah selalu menyempatkan mempromosikan olahraga asli Indonesia ini dalam setiap kunjungan kerja mereka ke mancanegara. Seperti contohnya, kemenpora pernah menjalin kerja sama olahraga dengan mengirim pelatih pencak silat dan bulutangkis ke Suriname.

Selain pemerintah, banyak juga tokoh pencak silat yang sampai saat ini semakin bersemangat untuk mengembangkan warisan budaya nenek moyang ini. Murid mereka tak hanya tersebar di tanah air, tapi juga di luar negeri seperti di Inggris, Paris, dan Aljazair. Untuk melestarikan pencak silat, atraksi ini juga beberapa kali ditampilkan dalam Festival budaya Indonesia di luar negeri.