Setan Jawa, Film Bisu Karya Sineas Yogyakarta Bakal Tayang di Australia

Setan Jawa, Film Bisu Karya Sineas Yogyakarta Bakal Tayang di Australia
info gambar utama

Karya sineas-sineas Indonesia kembali ditampilkan dalam ajang internasional. Pada bulan Februari tahun 2017 mendatang sebuah film dengan konsep yang cukup unik, sebuah film dengan konsep bisu atau tanpa suara berjudul Setan Jawa akan ditayangkan untuk pertama kalinya untuk pemirsa internasinoal di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne Australia.

Film bisu garapan sineas asal Yogyakarta, Garin Nugroho itu akan dibarengi oleh penampilan gamelan dan orkestra. Garin mengungkapkan bahwa karya ini merupakan sebuah terobosan baginya setelah selama 35 tahun berkarya di dunia perfileman.

Seni sastra, tari, pertunjukan musik dan visual melebur dalam film bisu yang mencoba mengintepretasikan kembali suasana era 1920-an dan 1930-an itu. Sebanyak 20 pengrawit andal memainkan orkestra dan gamelan.

Setan Jawa menceritakan tentang cinta dan tragedi kemanusaain yang terjadi di awal abad ke-20. Karakter Setio yang diperankan oleh Heru Purwanto jatuh cinta pada Asih yang diperankan oleh Asmara Abigail seorang putri bangsawan Jawa. Keduanya menjalin kisah cinta, namun hubungan tersebut tidak direstui lantaran lamaran Setio ditolak karena dirinya adalah orang yang miskin.

Demi memperjuangkan cintanya, Setio kemudian meminta bantuan kepada iblis lewat ritual Pesugihan Kandang Bubrah. Tujuannya tidak lain adalah agar dapat menjadi kaya dalam waktu singkat dan kemudian bisa melamar Asih. Namun ritual ini mensyaratkan apabila Setio meninggal, dirinya akan menjadi tiang penyangga rumah.

Asih yang mengetahui keterlibatan kekasihnya dengan iblis lewat pesugihan tersebut tidak tega bila Setio nantinya akan menjadi tiang penyangga. Perempuan yang menaruh cinta sangat dalam pada Setio itu kemudian menemui Setan Jawa yang diperankan oleh Luluk Ari untuk meminta pengampunan atas ritual yang dilakukan oleh kekasihnya.

Alih-alih hanya mengampuni Setio, Sang Setan Jawa ternyata juga kepincut dengan kecantikan Asih. Itu sebabnya dia bersedia mengampuni Setio asalkan Asih mau memberikan tubuhnya pada dirinya.

Selama ini film berkisah cinta dengan elemen pesugihan dianggap masih sedikit jumlahnya. Garin mengungkapkan bahwa dirinya berusaha untuk mengangkat sisi seni dari sebuah realitas magis yang kental dalam budaya Jawa.

Film Setan Jawa sebelum dipertontonkan di Australia, akan diputar di Gedung Teater Jakarta, pada 3-4 September 2016 mendatang. Pemutaran tersebut akan diiringi oleh alunan gamelan.

Sumber : kompas.com
Sumber Gambar Sampul : Dani Huda/official Setan Jawa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini