Unik Suku Pengembara Laut Ini Lakukan Upacara Bendera 17 Agustus di Atas Air

Unik Suku Pengembara Laut Ini Lakukan Upacara Bendera 17 Agustus di Atas Air
info gambar utama

Di Indonesia terdapat sebuah suku yang menganggap laut adalah segalanya. Mereka lahir, besar dan hidup di laut. Hebatnya lagi, mereka rela untuk menjelajah laut ke berbagai tempat. Itulah mengapa mereka disebut sebagai suku pengembara laut.

Suku itu bernama suku Bajo yang sebagian besar berada di Sulawesi. Mereka sejatinya tidak memiliki batas negara secara riil sehingga juga sering ditemukan berada di wilayah Filipina ataupun Malaysia. Namun di Indonesia suku Bajo tersebar di berbagai tempat selain di Sulawesi, seperti di Sumatera, Kalimantan dan Maluku.

Mengingat masyarakat bajo tidak memiliki batas wilayah secara riil, maka menjadi menarik ketika mendapati bahwa pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus yang lalu mereka melakukan Upacara Bendera Merah Putih. Lebih unik lagi, ternyata upacara itupun dilakukan diatas permukaan air laut.

Seperti diberitakan Mongabay Indonesia, sekelompok kecil masyarakat Bajo yang berada di pesisir barat Gorontalo di Teluk Tomini melakukan Upacara Bendera Merah Putih diatas sebuah panggung terapung dengan ukuran kira-kira 8x12 meter. Di tengahnya terdapat tiang bendera dan disekitarnya banyak biasan berwarna merah dan putih.

Di sebelah sisi-sisi panggung berjajar perahu tradisional. Siswa SD, SMP, SMA dan masyarakat lokal terlihat berdiri diatas perahu-perahu itu dan dengan khidmat mengikuti prosesi upacara bendera. Pakaian yang digunakan memang tidak senada namun itu malah membuat upacara tersebut terlihat semarak.

Upacara Bendera Terapung (Foto: Christoper Paino / Mongabay.co.id)
info gambar

Dalam upacara tersebut, Jackson Sompah, Kepala Desa Torosiaje bertugas sebagai pemimpin upcara. Dirinya bertugas untuk memberi komando pada barisan peserta upacara. Sedangkan Sang Ketua Adat, Sansang Pasandre berperan membaca teks proklamasi. Sementara peran pembina upacara diambil oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, Sutrisno,Ap M.Si.

Tata cara penaikan bendera dalam upacara ini pun agak berbeda sebab saat bendera dibawa menggunakan baki, suara tabuhan rebana turut mengiringi dan dikawal langsung oleh ketua adat. Mereka berjalan di lorong-lorong kampung, kemudian naik perahu menuju panggung terapung.

Kemudian tiga orang berpakaian putih-putih yang bertugas sebagai pengibar bendera menyambut penyerahan bendera dan membawanya mendekati tiang. Bersamaan dengan momen bendera dinaikkan, lagu Indonesia Raya berkumandang. Ratusan penghuni kampung terapung itu juga menyaksikan dari atas rumahnya masing-masing.

Dalam upacara tersebut juga dinyanyikan lagu berbahasa Bajo sebagai bagian dari lagu kebangsaan yang umumnya dinyanyikan dalam upacara bendera merah putih. Usai upacara, mereka bersorak-sorak sambil mengibarkan bendera merah putih ukuran kecil.

Jackson Sompah mengungkapkan, sejatinya upacara bendera terapung ini telah direncanakan sejak tahun 2015. Namun pada tahun ini upacara tersebut baru bisa terlaksana. Upacara kemerdekaan secara terapung itu difasilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo, serta Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Laut (BPSPL) Makassar.

Suku Bajo (Foto: BBC One)
info gambar

Suku Bajo selama ini dikenal sebagai suku yang handal dalam penyelaman dan pelayaran. Beberapa waktu lalu, sebuah dokumenter buatan BBC tentang suku Bajo yang berada di Filipina sempat menjadi perbincangan karena menunjukkan teknik perburuan ikan dengan menyelam pada kedalaman ekstrim tanpa menggunakan alat apapun kecuali tombak dan kaca mata berenang.

Sumber : Mongabay Indonesia
Sumber Gambar Sampul : Christopel Paino / Mongabay.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini