Apakah yang pantas dilakukan ?

Apakah yang pantas dilakukan ?
info gambar utama
Terbaru Headline Rubrik Event Topik Pilihan PRO KONTRA Apakah yang pantas di lakukan ? 27 Agustus 2016 00:40:36 Dibaca : 1 Komentar : 0 Nilai : 0 Semakin hari ibu kota indonesi yaitu Jakarta semakin tidak menentu itu lah yang menjadi kenyataan di pandaggan 50% masyarakat Indonesia . Wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke lokasi lain telah di diskusikan sejak masa kepersidenan soekarno ,dan juga masa kolonial belanda.kenyataan nya pada awal abad ke-20 ada upaya oleh pemerintah hindia belanda untuk mengubah lokasi ibu kota Batavia (nama Jakarta sebelum-nya ), walaupun gagal karna depresi besar dan perang dunia kedua. Kita bisa sama-sama melihat bahwasan nya banyak upaya pemindahan ibu kota sudah sering di wacanakan bahkan menjadi perdebatan hangat di tahun 2010 . Ibu kota indonesia saat ini Jakarta yang semakin hari semakin tidak kondusif kita lihat media mengabarkan kepadatan,bencana alam ,dan ini menjadi masalah yang sangat pantas untuk di pertimbangkan. Kepadatan kota Jakarta di akibat kan karna ada nya pusat pemerintahan dan pusat ekonomi itu yang menyebabkan kota Jakarta begitu banyak masalah lingkugan dan overpopulasi saat ini. Mungkin sebagian orang berpendapat Ada baiknya jika ibu kota Jakarta di pindahkan ke tempat yang lebih baik dengan wilayah yang lebih besar , dengan bencana yang lebih kecil dan dengan persedian bahan pokok yang lebih memadai. Pemindahan ini di ukur bukan hanya karna masalah internal ibu kota ter khusus Jakarta akan tetapi ini adalah masalah nasional. Di mana kebanyakan orang memandang pusat pembagunan hanya selalu di lakukan di pusat ibu kota yaitu Jakarta karna di sana ada pusat pemerintah dan pasti menjadi pusat ekonomi pembagunan . Pemindahan ibu kota ini mungkin juga bisa menghenti kan pembagunan di kota yang sudah tidak mampu lagi menampung . Pemindahan ibu kota membuat pemerintah mengalihkan pandagan di pusatnya melihat bahwa banyak tempat yang tak semegah jakarta dan pemerintah sudah pasti akan membagunan tempat yang menjadi istana nya. Analogi nya begini : bila saya punya rumah satu di wilayah A dan saya pemiliknya otomatis saya akan mengindahkan nya kemudian setelah itu saya pindah rumah ke wilayah B dengan alasan rumah di wilayah B banyak yang berisik di saat malam cari pokemon go dan kebetulan dekat dengan warnet berisik dengan anak-anak yang bermain dota 2 diwilayah B dengan rumah yang tidak seberapa indah dan kurang yang nama nya keributan otomatis saya akan mengindahkan nya dan mengalihkan pandagan ke hanya kepada apa yang saya ingin indahkan,akan tetapi buakn berarti saya harus menghacurkan rumah saya di kepri dan bukan juga saya akan mengabaikan rumah saya di kepri . Itu lah sebab nya mengapa Kita membutuhkan ibu kota yang citra nya lebih baik dikatakan lebih baik apa bila persiden-nya tidak lagi GULUNG CELANA saat menemui masyarakat-nya. Walau pun ada yang berangapan bahwasanya pusat pemerintah hanya menyumbang efek 20% untuk ibu kota dan ada yang berangapan bahwa masalah -masalah yang ada di Jakarta masih bisa di perbaiki dengan biaya yang lebih kecil dari pada harus memindahkan ibukota . Namun sebenar nya Jakarta tidak pernah siap menjadi ibu kota yang awalnya hanya sekedar kota perdaggangan ,kemudian harus menampung aktivistas pemerintahan dalam sekala besar. Beban itu bertambah dengan pradigma permerintahan orde baru yang sentralistis ,pembagunan di rancang di Jakarta sehingga menjadi bias wilayah ini menjadi daya tarik bagi penduduk-penduduk luar akibat nya tidak terpikir untuk mengembang kan wilayah lain. Wilayah yang idealnya hanya mampu menampung 800 ribu jiwa pada akirnya sekarang Jakarta harus menampung 9,5 juta jiwa bahkan 13 juta jiwa pada waktu siang. Memang mungkin ada baik nya jika merubah pandagan orang-orang ke wilayah lain dengan cara memindahkan ibu kota khusus nya aktivitas pemerintahan . kita sama-sama melihat bagaiman mana malaysia memindahkan pusat pemerintahan nya ke putra jaya dan berhasil,dan bagaiman india sukses memindahkan ibu kota nya delhi ke new delhi,bagaimana Australia memindahkan ibu kota dari Melbourne ke Canberra 1927 dan ini membuah kan hasil. Tapi bagimana dengan Indonesia ? Apakah Indonesia akan tetap seperti ini ? Apa kah yang harus di lakukan memindah kan tau memperbaiki ? rindi afriadi /rindiafriadi Selengkapnya... Share 0 0 KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS. LABEL jakarta untukindonesia anakbangsa indonesiaku politik FOKUS TOPIK KEBIJAKAN GANJIL GENAP TIDAK EFEKTIF URAI KEMACETAN JAKARTA STERILISASI BUSWAY HANYA TAMBAH KEMACETAN EDIT HAPUS TANGGAPI DENGAN ARTIKEL RESPONS : 0 NILAI : 0 Beri Nilai Featured Article Lika-liku Pertelevisian Nasional Ariyani Na 24 Agustus Headline 1 'Gaspoll' Jakarta-Purwakarta Bareng TVS & Kompasianer Ericko Anderson 26 Agustus 2016 2 Merajut Kasih Bersama Bolang DesoL 26 Agustus 2016 3 Jika Sadar Kesehatan, Rokok Murah Juga Tidak Bakal Dibeli Sigit 25 Agustus 2016 4 Arogan, Polisi Perancis Paksa Wanita Lepas Burkini Abd. Ghofar Al Amin 26 Agustus 2016 5 Kisah Kekalahan Atlet Mancanegara: Dihina Sampai Terancam Dipidana Akhlis Purnomo 26 Agustus 2016 Nilai Tertinggi Merajut Kasih Bersama Bolang DesoL 26 Agustus Balada Churros Tutut Setyorinie 26 Agustus Yusril Masih Berharap Hulk2000 26 Agustus Cerpen| Hari yang Sempurna untuk Tidak Berpikir Pringadi Abdi Surya 26 Agustus Cogito Ergo Dubito #1 Giri Lumakto 26 Agustus Terpopuler Pak Kyai Haji Kondang, Kalau Dakwah Mbok Ya Jangan Menebarkan Kebencian Mawalu 26 Agustus Ahok, Ada Apa dengan Pemukiman di Belakang Glodok? Nurdin Taher 26 Agustus Saat Nasib Jakarta di Tangan Megawati Suci Handayani Harjono 26 Agustus Sandiaga Uno dan Sesuatu di Dalam Celana Arnold Adoe 26 Agustus Yusril Masih Berharap Hulk2000 26 Agustus Tren di Google Pengenaan Pajak Atas Harta Warisan/Hibah dalam Rangka Tax Amnesty Erikson Wijaya 23 Agustus 2016 Risma Cerdas, Dia Mulai Tahu Ternyata Hanya jadi Pion Politik di Pilgub DKI Nolwi 26 Agustus 2016 Sandiaga Uno dan Sesuatu di Dalam Celana Arnold Adoe 26 Agustus 2016 Presiden Filipina Mengancam Akan Keluar dari PBB Gentleman Channel 23 Agustus 2016 Pak Kyai Haji Kondang, Kalau Dakwah Mbok Ya Jangan Menebarkan Kebencian Mawalu 26 Agustus 2016 Gres Layakkah Dubes RI untuk Singapura Apresiasi Penanganan Karhutla dari Korporasi? Iva Sabrina 26 Agustus Mampukah Orang Tua jadi Pahlawan Bagi Anaknya? ropingi suro bledhek 26 Agustus Meningkatkan Pengunjung Blog dengan Artikel Orisinil, Berbobot, dan Berkualitas Betoria Synyster Gates 26 Agustus Memutihkan Kulit dalam Waktu Singkat? Hati-hati Ridwan Syah 26 Agustus Mengenal Kabinet Pertama RI dan Sejarah Teh di Pameran Indonesian Archieves Djulianto Susantio 26 Agustus Tentang Kompasiana Syarat & Ketentuan

Selengkapnya : https://www.kompasiana.com/rindiafriadi/apakah-yang-pantas-di-lakukan_57c07f148823bd785411f374

Semakin hari ibu kota indonesia yaitu Jakarta semakin tidak menentu itu lah yang menjadi kenyataan di pandangan 50% masyarakat Indonesia .

Wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke lokasi lain telah di diskusikan sejak masa kepersidenan soekarno ,dan juga masa kolonial belanda.kenyataan nya pada awal abad ke-20 ada upaya oleh pemerintah hindia belanda untuk mengubah lokasi ibu kota Batavia (nama Jakarta sebelum-nya ), walaupun gagal karna depresi besar dan perang dunia kedua.

Kita bisa sama-sama melihat bahwasan nya banyak upaya pemindahan ibu kota sudah sering di wacanakan bahkan menjadi perdebatan hangat di tahun 2010 .

Ibu kota indonesia saat ini Jakarta yang semakin hari semakin tidak kondusif kita lihat media mengabarkan kepadatan,bencana alam ,dan ini menjadi masalah yang sangat pantas untuk di pertimbangkan.

Kepadatan kota Jakarta di akibat kan karna ada nya pusat pemerintahan dan pusat ekonomi itu yang menyebabkan kota Jakarta begitu banyak masalah lingkugan dan overpopulasi saat ini.

Mungkin sebagian orang berpendapat Ada baiknya jika ibu kota Jakarta di pindahkan ke tempat yang lebih baik dengan wilayah yang lebih besar , dengan bencana yang lebih kecil dan dengan persedian bahan pokok yang lebih memadai.

Pemindahan ini di ukur bukan hanya karna masalah internal ibu kota ter khusus Jakarta akan tetapi ini adalah masalah nasional.

Di mana kebanyakan orang memandang pusat pembagunan hanya selalu di lakukan di pusat ibu kota yaitu Jakarta karna di sana ada pusat pemerintah dan pasti menjadi pusat ekonomi pembagunan .

Pemindahan ibu kota ini mungkin juga bisa menghenti kan pembagunan di kota yang sudah tidak mampu lagi menampung .

Pemindahan ibu kota membuat pemerintah mengalihkan pandagan di pusatnya melihat bahwa banyak tempat yang tak semegah jakarta dan pemerintah sudah pasti akan membagunan tempat yang menjadi istana nya.

Analogi nya begini : bila saya punya rumah satu di wilayah A dan saya pemiliknya otomatis saya akan mengindahkan nya kemudian setelah itu saya pindah rumah ke wilayah B dengan alasan rumah di wilayah B banyak yang berisik di saat malam cari pokemon go dan kebetulan dekat dengan warnet berisik dengan anak-anak yang bermain dota 2 diwilayah B dengan rumah yang tidak seberapa indah dan kurang yang nama nya keributan otomatis saya akan mengindahkan nya dan mengalihkan pandagan ke hanya kepada apa yang saya ingin indahkan,akan tetapi buakn berarti saya harus menghacurkan rumah saya di kepri dan bukan juga saya akan mengabaikan rumah saya di kepri .

Itu lah sebab nya mengapa Kita membutuhkan ibu kota yang citra nya lebih baik dikatakan lebih baik apa bila persiden-nya tidak lagi GULUNG CELANA saat menemui masyarakat-nya.

Walau pun ada yang berangapan bahwasanya pusat pemerintah hanya menyumbang efek 20% untuk ibu kota dan ada yang berangapan bahwa masalah -masalah yang ada di Jakarta masih bisa di perbaiki dengan biaya yang lebih kecil dari pada harus memindahkan ibukota .

Namun sebenar nya Jakarta tidak pernah siap menjadi ibu kota yang awalnya hanya sekedar kota perdaggangan ,kemudian harus menampung aktivistas pemerintahan dalam sekala besar.

Beban itu bertambah dengan pradigma permerintahan orde baru yang sentralistis ,pembagunan di rancang di Jakarta sehingga menjadi bias wilayah ini menjadi daya tarik bagi penduduk-penduduk luar akibat nya tidak terpikir untuk mengembang kan wilayah lain.

Wilayah yang idealnya hanya mampu menampung 800 ribu jiwa pada akirnya sekarang Jakarta harus menampung 9,5 juta jiwa bahkan 13 juta jiwa pada waktu siang.

Memang mungkin ada baik nya jika merubah pandagan orang-orang ke wilayah lain dengan cara memindahkan ibu kota khusus nya aktivitas pemerintahan .

kita sama-sama melihat bagaiman mana malaysia memindahkan pusat pemerintahan nya ke putra jaya dan berhasil,dan bagaiman india sukses memindahkan ibu kota nya delhi ke new delhi,bagaimana Australia memindahkan ibu kota dari Melbourne ke Canberra 1927 dan ini membuah kan hasil.

Tapi bagimana dengan Indonesia ?

Apakah Indonesia akan tetap seperti ini ?

Apa kah yang harus di lakukan memindah kan tau memperbaiki ?
Sumber :
Sumber Gambar Sampul :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini