Balai Sidang UI Penuh Dengan Pegiat Startup Digital, Ada apa?

Balai Sidang UI Penuh Dengan Pegiat Startup Digital, Ada apa?
info gambar utama

Meski UI telah usai menyelenggarakan wisuda pagi harinya, masih tampak segerombolan anak-anak muda berdatangan menuju Balai Sidang UI kemarin, Minggu 28 Agustus 2016. Pertanyaan pun muncul, ada apa gerangan? Ternyata di gedung yang tepat berhadapan dengan Rektorat UI tersebut sedang ada seminar Ignition Batch 2 untuk para peserta Gerakan Nasional 1000 Startup.

Dalam Ignition Batch 2 kemarin, sederet pembicara berkompeten dalam bidang startup dihadirkan untuk memantik, memprovokasi, membentuk pola pikir dan juga memotivasi para peserta yang didominasi oleh anak-anak muda untuk membangun sebuah startup. Bukan hanya membangun startup yang biasa namun membangun startup yang mampu memberikan solusi dan mampu memajukan masyarakat Indonesia. Setidaknya sekitar 200 orang peserta hadir di gedung yang biasanya digunakan sebagai pengukuhan guru besar itu.

Antusiasme terasa saat acara dibuka dengan pemutaran video tentang Gerakan Nasional 1000 Startup yang menjelaskan visi misi dan tahapan apa saja yang harus dilalui oleh peserta. Tidak hanya itu, para peserta juga mendapat kesempatan untuk mendengar theme song yang dibuat oleh Vidi Aldiano untuk gerakan nasional ini.

Gerakan Nasional 100 Startup Ignition 2 Jakarta di Balai Sidang UI 28/08 (Foto: Bagus DR/GNFI)
info gambar

Pada Ignition Batch 2 yang berlangsung sejak pukul 13.00 sampai dengan 17.00 kemarin, para peserta juga disajikan para pembicara berkompeten dalam bidang bisnis dan industri digital seperti Andreas Sanjaya CEO dari iGrow, Yukka Harlanda CEO dari Brodo, Hanifa Ambadar CEO dari Female Daily, Indrasto Budisantoso CEO Jojonomic, Tyovan Ari Widagdo founder dari Bahaso, dan Peter Shearer Managing Director AR&Co.

Di seminar tersebut, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf mengungkapkan bahwa sejatinya ekonomi kreatif di Indonesia masih banyak yang bisa dikembangkan. Masih banyak masalah yang bisa diselesaikan, apalagi dengan pendekatan digital.

"Saat ini yang perlu diperhatikan adalah Local Now baru Global Later, padahal Indonesia memiliki jutaan potensi pengguna dan pelanggan yang siap digarap," jelasnya.

Triawan Munaf bersama Yansen Kamto dalam ajang Ignition 2 Jakarta di Balai Sidang UI (Foto: Bagus DR / GNFI)
info gambar

Yansen Kamto sebagai founder dari KIBAR juga menjelaskan bahwa Gerakan Nasional 1000 Startup ini akan terus berjalan hingga 5 tahun kedepan. Prosesnya pun akan berjalan masing-masing yang artinya fase Ignition, workshop, hackathon, bootcamp dan incubation bergerak secara independen. Namun setiap fase tersebut akan tetap terkait karena setiap peserta akan melalui tahap-tahap tersebut sampai akhir.

"Lihat saja saat ini Ignition 2 berjalan di Jakarta sedangkan di Surabaya diwaktu yang sama sedang melakukan tahap workshop batch 1. Ini semua akan berjalan saling tindih namun akan tetap terorganisir dengan baik sebagai satu gerakan masif," jelasnya.

Gerakan ini adalah sebuah peluang untuk anak-anak bangsa dalam berkontribusi pada Indonesia dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat. Tidak hanya untuk mencari pundi-pundi uang dan ketenaran, membangun startup adalah sebuah dedikasi untuk Tanah Air. Oleh karena itu, Kemenkominfo dan KIBAR sebagai inisiator gerakan telah menggandeng lebih dari 20 komunitas dan pihak swasta diseluruh Indonesia untuk bergabung dalam Gerakan Nasional ini, termasuk didalamnya adalah Good News From Indonesia.

Sumber : GNFI
Sumber Gambar Sampul : Bagus DR / GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini