Dosen Unair Ciptakan Sikat Gigi Anti Radang Gusi

Dosen Unair Ciptakan Sikat Gigi Anti Radang Gusi
info gambar utama

Dewasa ini, semakin banyak masyarakat yang sadar akan kesehatan gigi dan gusi di Indonesia. Sebenarnya, sebagian besar kasus radang gusi termasuk kondisi yang ringan hingga menengah. Namun menurut para ahli, radang gusi sebaiknya segera diobati karena di dalam mulut juga terdapat banyak syaraf yang saling terhubung dengan syaraf tubuh yang lain.

Namun sekarang tidak usah khawatir. Beberapa saat yang lalu, tim peneliti Universitas Airlangga telah menciptakan alat dan terapi untuk kesehatan gigi. Tim peneliti tersebut terdiri dari beberapa dosen Universitas Airlangga, salah satunya adalah Dr Ernie Maduratna drg M Kes Sp. Perio (K). Dr. Ernie bersama dosen lain menciptakan alat khusus pencegah radang gusi yang terdiri dari sikat gigi, obat kumur dan tetrasiklin gel.

Menurut Dr.Ernie, sikat gigi ini bisa menjadi terapi khusus sehingga gusi menjadi lebih kuat. Dengan menggunakan sikat gigi anti radang ini, bakteri dan racun dapat ditahan untuk tidak masuk ke dalam tubuh.

Bakteri yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam. Sikat gigi di rancang untuk dapat digunakan dengan teknik berputar dan tusuk gigi. Sehingga sikat gigi ini dapat menjadi terapi awal untuk mencegah masalah gusi berdarah.

Selain sikat gigi, tim peneliti Unair juga menciptakan obat kumur untuk melengkapi alat terapi agar hasilnya lebih optimal. Tidak seperti obat kumur biasa, obat kumur ini terbuat dari jintan hitam atau Nigella sativa.

Setelah bakteri mulut ditahan untuk tidak masuk gusi, larutan ini membuat sel gusi menjadi kuat dan cairannya dapat menjadi pembenahan sel gusi yang rusak. Radang gusi menjadi perhatian penting bagi para ahli, karena jika dibiarkan dapat berkembang menjadi periodontitis. Periodontitis adalah komplikasi yang dikarenakan inflamasi jaringan gusi dan tulang yang dapat menyebabkan gigi tanggal.

Jika radang gusi yang dialami sudah cukup parah, Dr.Ernie dan tim sudah siap dengan penemuan ketiga pengobatan radang dalam bentuk gel. Tetrasiklin gel diciptakan untuk masalah pada tulang gigi yang dapat menimbulkan gigi keropos.

Cara memakai gel ini dengan memasukkan ke sela-sela gigi dan gusi yang bermasalah. Dengan sendirinya, kandungan anti-mikroba lokal, anti-inflamasi, dan anti-kolagenase membantu penyembuhan agar gigi dan gusi kembali kuat. Selain gel, pasien juga dianjurkan untuk meminum obat anti-kolagenase yang harus dipraktekkan langsung oleh dokter gigi.

Menurut Dr.Ernie, optimalisasi teknologi kesehatan radang gusi dan masalah gigi lain menjadi fokus yang sangat penting bagi disiplin ilmu kedokteran gigi . Untuk itu, dirinya bersama tim terus mengembangkan inovasi seperti obat herbal dan alat laser.

Alat laser untuk penyembuhan gigi keropos buatan tim peneliti Unair ini memiliki harga yang cukup terjangkau namun dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk import. Jika laser pengobatan radang gigi yang ada di klinik maupun rumah sakit mencapai harga Rp.15 juta, alat laser ciptaan tim peneliti Unair hanya pada kisaran Rp.3 juta.




Sumber : tempo
Sumber Gambar : papasemar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini