Operator Asal Indonesia Ini Bangun Perbatasan Lewat BTS

Operator Asal Indonesia Ini Bangun Perbatasan Lewat BTS
info gambar utama

Perbatasan Indonesia yang luas memberikan tantangan yang cukup besar pagi pembangunan. Sebab perbatasan Indonesia tidak hanya laut tetapi juga daratan yang dihuni oleh masyarakat-masyarakat perbatasan yang kerap lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat negara lain yang juga dekat dengan perbatasan. Keterikatan para masyarakat perbatasan tersebut dengan Republik Indonesia perlu dirawat sebab merekalah yang menjaga tapal batas negeri ini. Salah satu cara untuk menjaga keterikatan tersebut adalah dengan menyediakan infrastruktur komunikasi.

Komunikasi menjadi salah satu pembangunan yang krusial bagi masyarakat perbatasan karena sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Sebab membangun jaringan hanya di kota besar tidak akan memberikan kemajuan kualitas masyarakat sebagai bagian dari pemerataan kesejahteraan. Pembangunan infrastruktur seperti Base Transceiver Station (BTS) adalah infrastruktur yang dibutuhkan untuk kualitas komunikasi yang lebih baik.

Di Indonesia, belum banyak pihak swasta yang berani untuk berkontribusi dalam memajukan kualitas komunikasi di perbatasan dan pelosok lewat pembangunan infrastruktur sebab dianggap biayanya terlampau tinggi. Padahal dengan semakin baik infrastruktur di perbatasan kedaulatan Indonesia atas perbatasan akan semakin kuat.

“Pembangunan suatu daerah tak bisa dilepaskan dari telekomunikasi dengan membangun jaringan hingga ke pelosok, termasuk di daerah Alor, Nusa Tenggara Timur ini,” ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Sampai saat ini Ririek mengungkapkan bahwa Telkomsel sudah membangun lebih dari 120 ribu BTS dan melayani setidaknya 160 juta pelanggan. Pembangunan ini dianggap penting karena dapat menghindarkan wilayah Indonesia untuk terpapar jaringan dari negara yang berbatasan dengan RI.

Pulau Alor di NTT sendiri merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste. Di wilayah ini terdapat 70 BTS yang seluruhnya dimiliki Telkomsel sebagai anak usaha BUMN Telekomunikasi Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia.

“Kita sudah menyediakan 70 BTS di sini, sebagian sudah 3G dan 2G. Kami berharap, hadirnya Telkomsel di sini, bisa digunakan juga untuk pasukan TNI yang sedang bertugas,” tambahnya.

Saat ini Telkomsel telah mengoperasikan 627 BTS yang berlokasi di area yang berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, Australia, Filipina, dan Papua Nugini. Dari 627 BTS di perbatasan tersebut, 148 di antaranya merupakan BTS 3G yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan data.

Sumber : CNN Indonesia
Sumber Gambar Sampul : wikimedia.org

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini