Bocah Ajaib asal Samarinda Ini Pecahkan Rekor MURI karena Peta Buta

Bocah Ajaib asal Samarinda Ini Pecahkan Rekor MURI karena Peta Buta
info gambar utama

Namanya Kiyoshi Natanael Yohansyah. Meskipun baru berusia lima tahun, bocah asal Samarinda ini mampu menghafal letak geografis, ibukota dan bendera seluruh negara di dunia. Atas kecerdasannya ini, Kiyoshi ditetapkan oleh Ketua Umum MURI Jaya Suprana sebagai pemegang rekor pembaca peta buta termuda dan tercepat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Kemampuan Kiyoshi telah berhasil membuat juri di Balairung Jaya Suprana, Mall of Indonesia, Jakarta berdecak kagum. Pada 22 Agustus 2016 lalu, Kiyoshi membuktikan kemampuannya di hadapan banyak orang.

Hanya dalam waktu 42 detik, bocah yang masih duduk di bangku TK ini mampu menyebutkan seluruh negara di dunia berjumlah 236 negara. Tidak hanya letaknya, tetapi juga lengkap dengan ibukota dan bendera negara.

Kiyoshi saat menghafal 236 negara di peta buta. (youtube)
info gambar

Negara yang ia disebutkan terdiri dari 194 negara yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan 42 negara tidak berdaulat. Kiyoshi juga mengetahui negara-negara mana saja yang belum diakui oleh PBB seperti Taiwan dan Palestina.

Saat menerima rekor pada 22 Agustus kemarin, Kiyoshi bahkan mengetahui benar sejumlah negara masih asing bagi masyarakat. Negara-negara tersebut antara lain Bonaire, Eritrea, Guernsey, Guinea Bissau, Guinea Khatulistiwa, Jersey, Komoro, Virgin USA, Kepulauan Cocos, Norfolk, Mariana Utara, Marshall, Pitcairn, Turks, dan Kaikos.

Kiyoshi saat menunjukkan kemampuan menghafal bendera negara beserta ibu kotanya. (youtube)
info gambar

Menurut Edy Yohansyah, ayah dari Koyoshi, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa di bumi ini terdapat 236. Namun ia sangat bangga karena Kiyoshi mampu mengetahui nama, letak geografis lengkap dengan bendera negara tersebut.

Tidak hanya mampu menyebutkan nama-nama negara, tetapi Kiyoshi juga mahir menunjukkan letak geografis 34 provinsi di Indonesia dengan baik. Dan saat ini, Kiyoshi sedang mempelajari kota-kota yang ada di Amerika.

Kemampuan Kiyoshi ini diakui oleh Edy karena anaknya sendiri yang belajar secara otodidak. Edy dan istri mengaku tidak pernah mengajari anaknya soal negara-negara di dunia mengingat usianya masih sangat belia.

Namun sejak kecil, Kiyoshi lebih sering menggunakan gadget orang tuanya untuk memperhatikan peta-peta daripada membuka permainan. Menurutnya, dalam menghafal negara ia tidak mengalami kesulitan berarti. Bahkan Kiyoshi mengaku lebih mudah menghafal peta daripada belajar perhitungan matematika.

Bocah yang tinggal di Jalan Panglima Batur, Samarinda itu juga tak memiliki satu pun kekeliruan dalam penyebutan 236 negara tersebut beserta bendera, ibu kota, dan letaknya di peta dunia. Bahkan Kiyoshi langsung menegur juri apabila bendera ditampilkan secara terbalik.

Edy mengaku bahwa anaknya ditawari untuk berangkat Ke New York oleh Jaya Suprana untuk mencatatkan prestasi Kiyoshi. Namun pihaknya masih ragu karena proses yang membutuhkan dana tidak sedikit yang harus ditanggung keluarga.



Sumber :

kaltim.prokal.co


Sumber Gambar : prokal.co

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini