Terima Kasih, Bu Risma

Terima Kasih, Bu Risma
info gambar utama

Dulu, saya seringkali berpikir bagaimana rasanya (dan bangganya) menjadi orang Singapura. Negeri yang luasnya 1/5 luas kabupaten Malang (di Jawa Timur) itu memang kecil secara geografis, namun prestasinya sama sekali tidak kecil. Entah sudah berapa kali Singapura meraih dan dinobatkan sebagai negara terbersih, airport terbaik, infrastruktur paling baik, dan sebagainya. Banyak sekali. Mungkin lambat laun, orang-orang Singapura akan menganggap bahwa prestasi-prestasi yang diraih bangsanya, adalah sesuatu yang 'semestinya', taken for granted.

Entahlah..

Saya tidak lahir, pun tak besar di Surabaya, kota terbesar ke-2 di Indonesia. Saya baru pindah ke kota ini sekitar 6 tahun lalu, dari Jogja, kota kelahiran saya. Namun jangan tanya bagaimana bangganya saya akan kota ini, karena saya merasakan sendiri transformasi cepat sebuah kota yang dulunya selalu diasosiasikan sebagai kota yang panas, berdebu, ruwet, dan konotasi-konotasi lain yang tak selalu mengenakkan.

Salah satu kerindangan Surabaya yang meneduhkan | pemandangan.fotoindonesia.com
info gambar

Kini Surabaya sudah berbeda. Kota ini lambat laun mengalami perubahan wajah dan social change yang begitu hebat, dalam waktu yang sebenarnya tidak terlalu lama. Mungkin ada pendapat lain, namun menurut saya, salah satu faktor utama penggerak transformasi fisik dan sosial tersebut adalah sinergi kuat antar berbagai elemen di Surabaya. Mulai dari pemerintah, akademisi, media, organisasi-organisasi non pemerintah, dan tentu saja publik. Dan tentu saja, ada figur besar di balik itu. Namanya Risma, Tri Rismaharini, sang walikota.

Jalur pedestrian, memanjakan pejalan kaki Surabaya | rypp08.blogspot.com
info gambar

Beliau menjadikan kota Surabaya bukan hanya kota tempat mencari penghidupan, namun menjadi kota tempat tinggal yang membanggakan. Warga Surabaya tak lagi merasa mereka hanya sebagai penduduk yang hanya tinggal mengurus dirinya sendiri, namun adalah citizen yang ikut bertanggung jawab akan lingkungannya, masyarakatnya, dan kotanya. Inilah menurut saya kunci besar transformasi kota ini.

Tak heran, sejak beberapa tahun terakhir ini, Surabaya tak henti meraih berbagai penghargaan nasional, regional, maupun internasional.

Surabaya Panas? Think again :) | Surabayanews.co.id
info gambar

Belum lama ini, Tri Rismaharini kembali mendapatkan penghargaan dari The Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS) Rotterdam, Belanda. Di website IHS tertulis:

"The award is meant to honour an inspiring urban professional, who has had a significant impact on his city and who, through visionary leadership, strong motivation and commitment, has managed to bring a radical change to their country's development and empower future city changers. The Award Winner for 2016 is Tri Rismaharini, Mayor of Surabaya, Indonesia."

Dan kini saya mulai sedikit bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi orang Singapura..bahwa penghargaan adalah hal yang semestinya, dan semua orang perlu terus menjaga dan melestarikannya.

Terima kasih, bu Risma.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini