Siapa Sangka, Ternyata di Indonesia Terdapat Masyarakat Bermata Biru Di Pulau Ini

Siapa Sangka, Ternyata di Indonesia Terdapat Masyarakat Bermata Biru Di Pulau Ini
info gambar utama

Memiliki mata beriris biru adalah sesuatu yang sangat jarang di Indonesia. Bilapun ada, dapat dipastikan bahwa dia adalah keturunan kaukasian eropa. Sebab di Indonesia pada umumnya warna iris mata adalah cokelat. Namun tidak disangka ternyata di Indonesia terdapat rumpun yang memiliki ciri khas berupa mata yang biru layaknya ras kaukasian.

Hal tersebut terungkap ketika La Ode Yusrie yang menceritakan pengalamannya pada Kendari Pos saat bertemu dengan seorang pedagang dari Pulau Siompu, Sulawesi Tenggara bernama Umar. Yusri mengatakan bahwa pada mulanya dia hanya ingin melakukan penelitian kebudayaan dengan melakukan identifikasi benteng-benteng di Siompu. Namun cerita berubah ketika dia bertemu Umar yang mengatakan bahwa terdapat rumpun bermata biru di Sulawesi Tenggara.

Siompu merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Buton Selatan. Pulau tersebut dapat dicapai sekitar 40 menit dengan perahu cepat dari Pelabuhan Topa, Kota Baubah. Sebagaimana dituturkan oleh Yusrie bahwa di pulau ini terdapat masyarakat bermata biru yang tinggal di pegunungan di Desa Kaimbulawa yang jauh dari pusat kecamatan Siompu Timur.

Pulau Siompu (Gambar: maps.google.com)
info gambar

Yusrie menganggap bahwa masyarakat bermata biru tersebut unik sebab tidak banyak ditemukan ras mata biru di Indonesia. Dirinya bahkan sempat menganggap apa yang dikatakan oleh Umar adalah hoax (berita bohong).

Singkat cerita, Yusrie berhasil mendatangi Desa Kaimbulawa dan bertemu seseorang bernama Dala yang berusia 50 tahun di desa tersebut. Dala dan juga anaknya yang bernama Ariska Dala yang berusia 15 tahun sama-sama memiliki iris mata berwarna biru.

Menurut penelusuran Yusrie, pria bermata biru tersebut terkesan kurang terbuka dengan orang asing. Bahkan enggan untuk diambil fotonya saat dirinya berusaha mengabadikan keunikan tersebut. Mungkin karena baru satu kali bertemu. Namun dia akhirnya bisa berbincang singkat dengan Dala.

“Saya hanya paham sedikit. Yang tahu persis sejarahnya itu, kakak saya. Dia tinggal di Ambon sekarang. Sebagian besar komunitas mata biru itu pindah ke daerah lain. Salah satunya Ambon. Hanya sedikit yang tersisa dan memilih menetap di Siompu,” ungkap Dala pada Yusrie.

Perempuan bermata biru di Pulau Siompu, Buton Selatan (Foto: La Yusrie / Kendari Pos)
info gambar

Menurut Dala pada awal abad 16, Pulau Siompu sempat menjadi persinggahan pelaut Eropa termasuk dari Portugis. "Itu jauh sebelum datang Belanda," jelas Dala.

Dala juga menjelaskan pada Yusri bahwa bentuk persahabatan antara warga Siompu dengan Portugis kala itu adalah dengan pemimpin Portugis diperbolehkan untuk mempersunting gadis bernama Waindawula. Gadis ini adalah cucu dari La Laja, seorang bangsawan Wolio. Salah seorang keturunan La Laja ini yakni La Ode Ntaru, Lakina Liya (Raja Liya) yang berkuasa tahun 1928.

Menurut Yusrie, saat dirinya ke Benteng Liya di Wakatobi, perawakan La Ode Ntaru lebih mirip seperti orang Eropa.

“Sebenarnya banyak yang kawin mawing (kawin silang) dengan pasukan Portugis ketika itu. Keturunan mereka juga banyak bermata biru. Kalau tidak biru matanya, biasanya rambutnya yang berwarna pirang. Tapi yang tahu persis, itu kakak saya yang di Ambon itu cerita lengkapnya,” ungkap Dala.

Dari hasil penelusuran Yusrie, saat ini hanya tinggal tiga rumpun saja di Siompu yang memiliki karakter genetik Perancis. Umumnya mereka hidup sebagai petani di desa dan hanya sekitar 10 orang yang bermata biru termasuk Dala dan anaknya. Sementara warga lainnya lebih banyak memiliki ciri berambut pirang dan berkulit putih namun tidak bermata biru.

Apa yang ditemukan Yusrie di Siompu agaknya mirip seperti apa yang ada di Aceh. Sebab di Negeri Serambi Mekah tersebut di Lamno Jaya, juga terdapat masyarakat yang memiliki karakter fisik seperti kaukasian eropa. Bermata biru dan berambut pirang. Tidak menyangka ya ternyata di Indonesia terdapat masyarakat bermata biru.

Sumber : Kendari Pos
Sumber Gambar Sampul : rf-hobby.cz

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini