Mengingat Lagu Terpopuler Di Dunia dari Indonesia

Mengingat Lagu Terpopuler Di Dunia dari Indonesia
info gambar utama

Bengawan Solo Riwayatmu ini

Sedari dulu jadi... Perhatian insani
Musim kemarau
Tak seberapa airmu

Dimusim hujan air.. Meluap sampai jauh


Mata airmu dari Solo

Terkurung gunung seribu

Air meluap sampai jauh

Dan akhirnya ke laut


Itu perahu
Riwayatnya dulu

Kaum pedagang selalu...

Naik itu perahu

Siapa tak kenal lagu dalam lirik tersebut? Meski sudah berusia lebih dari 50 tahun, namun lagu berjudul Bengawan Solo ini masih sering kita dengarkan di berbagai tempat. Tidak sedikit musisi di tanah air yang mengaransemen ulang lagu ciptaan Gesang ini. Namun, ada fakta-fakta menarik yang menjadikan lagu ini populer tidak hanya di Indonesia melainkan hampir seluruh dunia.

  1. Menjadi lagu perjuangan Polandia

Caption (Sumber Gambar)

Irama lagu “Bengawan Solo’ ternyata pernah menjadi lagu perjuangan rakyat Polandia pada tahun 1965. Lirik lagunya ditulis oleh penulis Marek Sewen dan Roman Sadowski dan dinyanyikan oleh diva Polandia, Violetta Villas. Lagu yang diberi judul “Kiedy Allach Szedl” menggambarkan impian rakyat Polandia untuk dapat hidup merdeka di tanah yang mereka tinggali. Dengan irama lagu “Bengawan Solo”, lagu “Kiedy Allach Szedl” ini berhasil menjadi lagu yang memberikan semangat bagi rakyat Polandia dan masih dikenang hingga saat ini.

  1. Populer di Jepang

Caption (Sumber Gambar)

Lirik lagu dan irama musik yang sederhana membuat lagu “Bengawan Solo” mudah didendangkan oleh semua orang, tak terkecuali warga Jepang. Lagu ini pertama kali dibawa oleh seorang tentara Jepang bernama Toshi Matsuda pada tahun 1947 usai Perang Dunia II. Toshi menerjemahkan lirik lagu Bengawan Solo ke dalam Bahasa Jepang lalu merekamnya. Sejak saat itu, banyak warga Jepang yang jatuh cinta pada lagu ini dan banyak dinyanyikan oleh para penyanyi Jepang, salah satunya Miyako Harumi. Bahkan, tidak Cuma sebagai lagu untuk didengar, Bengawan Solo di Jepang juga menjadi lagu iringan senam masyarakat Negeri Matahari tersebut dan pernah menjadi Soundtrack film Jepang berjudul NORA INU (Stray Dog) karya Akira Kurosawa yang dibuat pasca Perang Dunia II. Atas kepopuleran ini, pemerintah Jepang pun turut membayar royalty dan hak cipta dari lagu Bengawan Solo sebanyak Rp100 juta per tahun.

  1. Menjadi soundtrack film In The Mood for Love

Caption (Sumber Gambar)

Diterjemahkan dalam Bahasa Inggris dengan judul “By the River of Love”, lagu “Bengawan Solo” pun menjadi pelengkap musik dalam film dari Tiongkok, In the Mood for Love yang disutradarai oleh Wong Kar-wai pada tahun 2000. Film tersebut diputar pada Festival Film Cannes pada tahun 2000.

  1. Diterjemahkan ke lebih dari 13 bahasa

Belum pernah ada lagu karya anak bangsa kita yang diterjemahkan ke berbagai Bahasa di dunia selain lagu Bengawan Solo. Karya besar Gesang ini setidaknya telah dinyanyikan dalam Bahasa Inggris, Jepang, Cina, Perancis, bahkan juga Bahasa Rusia. Hal ini menunjukkan bahwa Bengawan Solo menjadi salah satu lagu paling legendaris di seluruh dunia. Tidak sedikit masyarakat luar negeri yang menyanyikan lagu ini dan mengunggah videonya ke media sosial, seperti pemuda bule yang satu ini.

  1. Taman Gesang di tepi Bengawan Solo

Caption (Sumber Gambar)

Gesang telah berjasa membumikan music keroncong, musik khas Indonesia melalui lagu “Bengawan Solo” hingga ke mancanegara. Atas jasanya ini, pemerintah pada tahun 1983 membuat Taman Gesang di dekat Bengawan Solo yang pembangunannya didanai oleh Jepang. Di sana terdapat monumen patung Gesang disertai dengan partitur lagu Bengawan Solo.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini