Bupati Trenggalek Terpilih Jadi Wakil Presiden Persatuan Perkotaan Dunia

Bupati Trenggalek Terpilih Jadi Wakil Presiden Persatuan Perkotaan Dunia
info gambar utama

Emil Dardak, salah satu Bupati termuda di Indonesia membuktikan bahwa Indonesia memang memiliki andil dalam pengembangan perkotaan di dunia. Dirinya pada 4-8 September yang lalu dalam Kongres UCLG (United Cities and Local Goverment) se-Asia Pasifik yang ke-6 terpilih sebagai Co-President dari organisasi yang berpusat di Barcelona tersebut untuk dua tahun kedepan. Gubernur Provinsi Jeju, Won Hee-Ryong dari Korea Selatan ditetapkan sebagai Presiden UCLG untuk periode yang sama.

Untuk mendapatkan posisi tersebut, Bupati Trenggalek harus bersaing dengan perwakilan dari Kamboja dan Vietnam. Melalui pidato kampanye dan proses lobi, Emil Dardak akhirnya dianggap propektif untuk memajukan UCGL Asia Pasifik dan subregion Asia Tenggara. UCLG sendiri memiliki enam posisi Co-President yang mewakili berbagai wilayah.

Di forum yang lahir dari World Mayors Forum tersebut, selain hadir sebagai Bupati Trenggalek, Emil Dardak juga mewakili Asosiasi Pemkab Seluruh Indonesia (Apkasi). Terpilihnya Bupati yang ketika dilantik pada Februari 2015 masih berusia 31 tahun tersebut untuk posisi penting di UCLG memberikan peran besar dalam membangun jaringan kerjasama antara pemerintah daerah di Indonesia dengan pemerintah daerah di negara-negara anggota lainnya.

Berdasarkan rilis yang diterima GNFI, hadirnya Apkasi dalam posisi penting pada forum global tersebut, tentu akan mempengaruhi bagaimana penerapan Sustaniable Development Goal (SDG) melalui pemerintahan daerah. Seperti dengan memasukkan dimensi kultural untuk melengkapi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dalam SDG. Termasuk melibatkan lembaga keuangan internasional dan organisasi internasional agar fokus ke pembangunan antara desa dengan perkotaan. Selain itu Apkasi juga akan bisa memerjuangkan the New Rural Paradigma yang merupakan paradigma baru tentang sinergisitas antara kota dengan desa yang harus dilakukan dengan pengembangan kota penghubung atau Intermediary Cities.

Bupati Emil Dardak (dua dari kiri) seusai kongres UCLG Asia Pasifik 4-8 September 2016 (Foto: Dok. Humas Pemkab Trenggalek)
info gambar

Penguatan fungsi Kabupaten dalam dunia internasional tentu akan memberikan dampak pada daerah-daerah intermediaries seperti Trenggalek, agar mendapatkan perhatian dalam pembangunan. Sebab selama ini perhatian hanya cenderung kepada kota besar dan metropolitan. Padahal di masa depan, masyarakat pedesaan akan memiliki tuntutan dan potensi yang terus berkembang. Sehingga akan menjadi tidak tepat bila memaksakan fasilitas dan tingkat kenyamanan desa harus sama seperti apa yang ada di perkotaan.

Berkat kemajuan teknologi, pengembangan kota intermediasi akan mampu dilakukan seperti yang telah dilakukan oleh Kabupaten Trenggalek dengan pelabuhan Prigi yang menjadi wilayah "kota" maritim baru. Serta Panggul yang menjadi wilayah pedagangan. Dua wilayah tersebut merupakan kecamatan yang berfungsi sebagai saluran logistik, distribusi, dan pelayanan barang konsumsi untuk masyarakat.

Trenggalek, belakangan ini muncul sebagai kabupaten yang berprestasi dalam berbagai bidang. Tidak hanya karena pemimpin daerahnya yang masih muda, tetapi juga adanya inovasi-inovasi untuk memanfaatkan potensi daerah yang terkenal memiliki tanah yang subur dan pantai yang strategis tersebut.

Beberapa waktu lalu, GNFI dan tim Manusia Indonesia juga sempat berbincang dengan Bupati Emil Dardak terkait dengan kiprahnya memimpin Kabupaten Trenggalek. Kawan bisa simak video berikut.

Sumber : GNFI
Sumber Gambar Sampul : viioaarct.blogspot.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini