Pondok Pesantren ini Dilengkap Tempat Pengamatan Benda-Benda Angkasa

Pondok Pesantren ini Dilengkap Tempat Pengamatan Benda-Benda Angkasa
info gambar utama

Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalam di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengklaim satu-satunya ponpes di Indonesia yang memiliki observatorium atau tempat pengamatan benda-benda angkasa.

Salah satu pengajar di Pondok Pesantren Assalam, AR Sugeng Rahayu, menuturkan observatorium ini dibangun atas keinginan menumbuhkan kecintaan santri terhadap ilmu astronomi dan ilmu falak. “Saya selalu berpikir bagaimana astronomi itu dapat menjadi sebuah hobi. Bagaimana anak-anak mencintai ilmu ini dan ingin belajar lebih banyak,” kata Sugeng.

Mengamati Angkasa | cnnindonesia.com
Mengamati Angkasa | cnnindonesia.com

Dengan mencintai astronomi, menurutnya, generasi muda akan lebih mudah unjuk gigi ke ajang kompetisi astronomi di tingkat internasional. Bersama rekannya, Sugeng kemudian menggagas sebuah komunitas yang mempelajari ilmu astronomi yang diberi nama Club Astronomi Santri Assalam (CASA).

”Kalau tidak salah ini merupakan komunitas ketiga setelah komunitas di Jakarta dan komunitas Yogyakarta,” ungkapnya. CASA berdiri pada 2005 dan beranggotakan santri serta santriwati pondok Ponpes Assalam. Dengan belasan teleskop dan peralatan lainnya, Sugeng mengampu santri mengenai empat materi astronomi seperti menentukan arah kiblat, menentukan arah sholat, mengetahui tanggal satu dalam kalender hijriah dan menentukan terjadinya gerhana matahari maupun bulan.

Sugeng mengemukakan Indonesia masih miskin ilmuwan terutama di bidang astronomi. ”Ini terjadi salah satunya karena minimnya observatorium. Malaysia punya banyak observatorium pribadi. Ilmu astronomi sepertinya masih termarjinalkan,” pungkas dia.

Sugeng membuka lebar pintu bagi masyarakat yang ingin mengunjungi observatorium Pondok Pesantren Assalam dan mempelajari astronomi.

UWA MetroTVnews.com

Gambar utama : Hccs.edu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini