Gedung berwarna pink cerah menggambarkan suasana yang cukup menyenangkan dan manis, seperti produk es krim yang dijual di kedai bernama Osiris ini. Terletak di jalan Parangtritis km 20, Dusun Plebengan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul, kedai ini bukanlah kedai yang biasa. Keberadaannya bukan sebagai kedai es krim tapi juga sebagai media pemberdayaan kaum difabel. Betapa tidak, pekerja di kedai ini adalah para difabel beserta keluarga mereka.
Awal mula berdirinya kedai ini adalah berkat prakarsa dari lima orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang melakukan pendampingan program SocialEntrepreneurship di Desa Sidomulyo. Mereka adalah Sheila Reswari, Ali Bachtiar Sirry, Muhammad Andira Barmana, dan Nur’aini Yuwanita Wakan. Pendampingan ini dilakukan mulai tahun 2015 kepada komunitas difabel di Desa Sidomulyo, dengan tujuan untuk membangun semangat dan kepercayaan diri kaum difabel untuk berkarya.
Selama enam bulan komunitas difabel yang didampingi dengan kelima mahasiswa tersebut menjalani pelatihan pembuatan es krim. Es krim yang dihasilkan adalah es krim dengan rasa buah, serta peralatan yang digunakan untuk membuat es krim pun dikerjakan sendiri oleh para difabel.
Pemberdayaan yang dilakukan oleh kelima mahasiswa tersebut bisa dikatakan cukup berhasil, terbukti lewat penghargaan yang diterima oleh kelima mahasiswa tersebut pada Oktober 2015 dalam ajang Young Social Entrepreneurs 2015 di Singapura. Selain itu, kedai ini direncanakan akan membuka satu cabang lagi yang berarti bahwa akan semakin banyak kaum difabel yang ikut diberdayakan lewat pengembangan kedai tersebut.
Sumber : kompas.com, detik.com
Sumber Gambar Sampul : detik.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News