Masyarakat Digital, Dari Ekosistem Digital Hingga Kabel Sepanjang 42 ribu km

Masyarakat Digital, Dari Ekosistem Digital Hingga Kabel Sepanjang 42 ribu km
info gambar utama

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menegaskan keinginannya untuk bekontribusi membangun masyarakat digital Indonesia dengan secara konsisten membangun infrastruktur telekomunikasi hingga ke seluruh pelosok nusantara.

Demikian dijelaskan Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga dalam paparan “Membangun Masyarakat Digital Indonesia” di event Indonesia Business Development Expo yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center.

Sebagai BUMN Telkom terus memperkuat komitmen membangun kemajuan bangsa yang diwujudkan melalui digitalisasi ekosistem berbagai sektor bisnis, meliputi digital tourism yang merupakan solusi digital bidang pariwisata, bidang transportasi (digital transportation), bidang perbankan (digital payment) dan bidang maritim & logistik (digital seaport).

“Digitalisasi yang dikembangkan Telkom ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global,” kata Alex dalam rilisnya, kemarin.

Pengembangan berbagai sektor bisnis tersebut dilakukan melalui penyediaan solusi digital ekosistem terintegrasi, layanan big data analytic, digital marketing, dan penyediaan ICT solution yang sesuai dengan value chain dari masing-masing industri.

Membangun ekosistem Digital | smallbiztrends.com
info gambar

Alex memberikan contoh TCash sebagai salah satu layanan Telkom yang dapat meningkatkan kenyamanan dalam bertransaksi. “Telkomsel memperkenalkan gaya hidup digital ke lebih banyak lagi masyarakat, TCash sebagai layanan mobile money yang dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi sehari-hari,” jelas Alex.

Seluruh layanan ini merupakan persembahan dari Telkom untuk mengembangkan dunia bisnis agar Indonesia mampu bersaing baik di kancah regional maupun global. “Telkom berharap dapat terus membangun konektivitas untuk mendorong pengembangan bisnis di segala sektor sebagai kontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya untuk membangun masyarakat digital Indonesia,” tuturnya.

Asal tahu saja, melalui pengembangan sektor digital, Telkom mendukung program sinergi BUMN. Berbagai kerjasama sinergi BUMN telah terjalin, seperti penyediaan e-ticketing dengan PT KAI, penyediaan e-commerce dan e-ticketing bersama Taman Wisata Candi Borobudur, kemudian sinergi penggelaran broadband port dengan Pelindo, pemasaran UKM dan produk retail BUMN melalui platform eCommerce blanja.com.

Terakhir, mendukung rencana pembentukan perusahaan principal national payment gateway bersama Himpunan Bank Negara (HIMBARA).

Pusat Digital
Lebih lanjut Alex menjelaskan, perseroan memiliki keinginan untuk menjadi pusat digital. "Kita tengah lirik-lirik perusahaan digital di Asia Pasifik guna mendukung perwujudan Indonesia Digital Society," katanya.

Alex mengingatkan, proses akuisisi tidak serta-merta hanya disetujui oleh perseroan, tetapi juga harus memastikan regulasi di negara setempat dapat menyetujui akuisisi tersebut. "Seringkali, proses akuisisi batal terjadi lantaran regulasi di negara setempat tidak menyetujui aksi korporasi tersebut. Regulasi paling enak di Indonesia. Rata-rata di luar Indonesia susah karena mereka sangat prudent dan pro dengan negaranya,” jelasnya.

Ditambahkannya, secara infrastruktur perseroan tengah membangun Sistem Kabel Gateway Global Indonesia (Indonesia Global Gateway Cable System (IGG). Investasi untuk proyek ini sekitar Rp2 triliun. Nantinya kabel laut ini akan menghubungkan Amerika Serikat (AS) dan Eropa Barat. Sejauh ini, proses penyelesaian sebagian segmen kabel telekomunikasi bawah laut yang melintasi Timur Tengah, Eropa Barat, dan AS tersebut sedang berjalan.

"Kita bikin jaringan khusus dari Batam ke Manado untuk menampung itu. Sekarang kita sudah punya alternatif lewat Jasuka, yaitu Jawa, Sumatra, dan Kalimantan," jelas dia.

Dengan total panjang kabel mencapai 42.000 kilometer, kabel yang sampai ke Eropa Barat akan tersambung ke Timur Tengah dan Indonesia, sementara kabel yang terhubung hingga ke AS melintang melewati Manado, Sulawesi Utara.

"Ini kalau terealisasi kami sudah punya point of presence di semua titik yang trafiknya cukup besar seperti London, Amerika, Timur Tengah, dan Hong Kong," pungkasnya.

INDOTELKO.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini