Pertanian Modern Berteknologi Canggih dan Otomatis di Indonesia

Pertanian Modern Berteknologi Canggih dan Otomatis di Indonesia
info gambar utama

Salam Pertanian Indonesia !
Halo Goodnews From Indonesia kali ini datang dari sektor pertanian Indonesia. Tulisan ini semoga bermanfaat untuk mengembalikan negara agraris Indonesia.

Era baru industri pertanian Indonesia! Sebuah karya kolaborasi petani dengan pemuda Indonesia. Hasil dari penggabungan antara pengalaman petani dan pendekatan sains dan teknologi. Hasil kerjasama dari Koperasi Pertanian Gerbang Emas sebagai wadah petani yang fokus pada komoditi hidroponik paprika dan Sixplus Agrotech sebagai wadah para pemuda yang memiliki inovasi di bidang teknologi. Mempersembahkan kolaborasi untuk masa depan pertanian Indonesia. Sebuah karya untuk menjadikan sistem pertanian terotomatisasi dan terintegrasi pertama di indonesia.

Lahan pertanian ini, terletak di Desa Cibodas Maribaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Lahan pertama yang diujicobakan adalah lahan produksi tanaman paprika. Dimana, tanaman ini merupakan tanaman yang cukup sulit perawatannya dan memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran.

Sebuah terobosan untuk membuat era baru industri pertanian menjadi lebih bersaing, berkualitas dan bernilai mutu tinggi guna menghadapi MEA. Harapannya, untuk membuat para petani dan produk pertanian Indonesia memiliki value lebih di mata masyarakat global untuk masa depan pertanian Indonesia.

Proses produksi yang melibatkan unsur teknologi otomatis ini, memudahkan kinerja para petani. Selain itu, membuat kualitas produk yang dijual akan lebih berkualitas dikarenakan proses produksinya diintegrasikan dengan sensor-sensor tertentu yang dikontrol melalui komputer.

Pendekatan sains dan teknologi yang diterapkan dalam kebun ini adalah :

  • Automatic Drip Irrigation
  • Automatic Fogging System
  • Control Room
  • Aplikasi Database Produksi terintegrasi dengan Sensor.
  • Aplikasi Website untuk Pemasaran

Seluruh proses tersebut akan tercatat dan masuk ke dalam database kami, sehingga para petani dapat dengan mudah mengevaluasi dan menganalisis hal-hal terkait produksi. Sehingga, pengambilan keputusan menjadi tepat dan terarah.

Fungsi utama dari fogging system ini adalah untuk merekayasa suhu sebagai langkah preventif datangnya hama dan menekan jumlah residu pestisida terkandung. Drip Irrigation diterapkan dengan proses otomatisasi yang diintegrasikan dengan sensor kelembaban sehingga proses penyiraman menjadi lebih terkontrol.

Pada kebun ini, proses produksi yang terintegrasi dengan sensor akan langsung terekam dalam aplikasi database yang telah dibangun. Sehingga, proses analisis untuk evaluasi langkah dan metode produksi akan menjadi lebih terukur. Luas lahan hampir 2000m2 ini dikontrol hanya melalui satu ruangan khusus untuk pengkabutan dan penyiraman yang digabungkan dengan judgement para petani untuk variabel lain yang terjadi pada lahan produksi.

Proses pengembangan lahan produksi ini akan terus berkembang, Sixplus Agrotech sebagai pihak developer akan terus mengeluarkan inovasi-inovasi terbaru guna mendukung proses produksi pertanian ini. Bahkan, Sixplus Agrotech akan fokus membangun seluruh sistem dari mulai tanam sampai ke proses penjualannya.

Diharapkan, banyak lahan lain di Indonesia yang akan menyusul pengimplementasian sistem pertanian ini. Mengingat, bahwa Indonesia dianugerahkan lahan yang sangat luas dan subur dan pada hakikatnya Indonesia merupakan negara agraris. Semoga ke depannya, dunia pertanian ini yang telah terintegrasi dengan teknologi menjadi "tambang emas" baru untuk masyarakat Indonesia khususnya untuk kesejahteraan petani.

Ayo Kita Majukan Pertanian Indonesia!

#majupertanianindonesia
#yangmudayangberaksi
#daripetaniuntukindonesia
Sumber : www.six-plus.com www.facebook.com/sixplusagrotech
Sumber Gambar Sampul : www.instagram.com/sixplusagrotech

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini