Program Unik Pemkot Kediri, Belajar Bahasa Inggris di Warung Kopi

Program Unik Pemkot Kediri, Belajar Bahasa Inggris di Warung Kopi
info gambar utama

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah bergulir sejak awal tahun 2016 menuntut banyak hal dari negara-negara di ASEAN. Salah satunya adalah kemampuan berbahasa inggris bagi orang-orang yang ingin bekerja di luar negara asalnya. Hal tersebut yang kemudian mendorong kota Kediri untuk mengadakan program EMAS (English Massive) yang menuntut warganya untuk wajib berbahasa inggris di banyak lokasi keramaian. Bahkan di warung kopi sekalipun.

Program unik ini diluncurkan oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar bulan Januari yang lalu untuk mempersiapkan warganya agar menjadi pribadi yang unggul berbahasa inggris dimasa MEA. Meski program EMAS diimplementasikan di banyak titik keramaian, bukan berarti para peserta EMAS harus berbahasa inggris setiap hari. Mereka hanya berbahasa inggris pada hari Senin dan Minggu.

Hal yang menarik dari implementasi program ini sempat diberitakan oleh detikNews Senin (19/9) yang lalu. Saat kurang lebih 20 peserta EMAS berkumpul di sebuah warung kopi di jalan Untung Suropati, Kota Kediri. Mereka asyik menyantap gorengan khas Indonesia seperti pisang goreng dan singkong sambil berbincang-bincang dalam Bahasa Inggris. Pemandangan seperti itu tampak menjadi hal yang biasa sejak program EMAS bergulir.

Program EMAS yang dijalankan pemkot ini didukung oleh 44 guru atau tutor dan juga belasan native speaker yang akan mengembangkan Bahasa Inggris di 46 kelurahan dan titik-titik keramaian di Kota Kediri.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan bahwa program ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dan jumlahnya terus bertambah.

"Ada 78 spot (berbahasa Inggris), mulai dari tukang becak, pedagang pasar, pos kamling (keamanan lingkungan), hingga kedai kopi," kata Siswanto.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan, program ini merupakan terobosan Pemkot dalam menghadapi MEA. "Dengan EMAS saya berharap bisa membuat warga Kota Kediri siap dalam menghadapi MEA, jangan karena kita tidak bisa berbahasa Inggris terus kita dijadikan konsumen di daerah sendiri," kata pria yang akrab disapa Mas Abu ini.

Dirinya berharap program ini dapat meningkatkan daya saing warga Kota Kediri, utamanya dalam hal kemampuan berbahasa asing.

Sumber : detikNews
Sumber Gambar Sampul : fourishonline.org

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini