Konsep Kota Cerdas Duo Mahasiswi UI Raih Juara 2 di Perancis

Konsep Kota Cerdas Duo Mahasiswi UI Raih Juara 2 di Perancis
info gambar utama

Dua mahasiswi dari Universitas Indonesia mempersembahkan sebuah konsep kota cerdas dengan konsep efisiensi teknologi dan memenangkannya di kompetensi internasional Go Green in the City (GGITC) 2016 pada 19-22 September lalu di Paris, Perancis.

Konsep kota cerdas garapan Nabila Astari dan Stephanie Rawi yang berjudul “Droplock Turnstile Gate” tersebut berhasil meraih peringkat kedua pada kompetisi tersebut. Mahasiswi yang tergabung dalam Tim Scarf ini mengusung konsep pada peluang efisiensi energi yang dapat dicapai dengan memanfaatkan mobilitas masyarakat yang setiap hari menggunakan TransJakarta.

Dengan 45 rute yang tersedia, setiap harinya TransJakarta mengangkut kurang lebih 330.000 penumpang menggunakan 669 armada bus dan 227 halte yang ada di sepanjang koridor.

Setiap harinya, 330.000 penumpang ini melewati dan menggerakkan 681 buah pintu putar tiga kaki atau droplock turnstile gate, dimana masing-masing halte rata-rata memiliki tiga buah gerbang.

Pergerakan dari setiap orang yang menggunakan kartu akses dan melewati gerbang akan mengaktifkan generator khusus yang ada di dalam gate dan menghasilkan energi listrik.

Pergerakan satu orang penumpang setiap melewati gate dapat menghasilkan 0,03 kW dimana setiap jam rata-rata ada 30 orang yang memasuki halte.

Dengan waktu operasional 17 jam per hari, maka setiap harinya sebuah halte TransJakarta dapat menghasilkan 15,3 kWh listrik, yang dapat dipergunakan untuk menghidupi perangkat card reader di gerbang masuk, menerangi halte, ataupun disimpan di dalam baterai untuk menghidupi charging spot atau televisi.

"Generasi muda Indonesia memiliki kemampuan untuk berinovasi dan membuat terobosan dalam menciptakan kehidupan perkotaan yang lebih baik dan cerdas, terutama dari segi efisiensi energi," ujar Human Resources Director Schneider Electric Indonesia Nita Herawati.

Menurut Nita, konsep dari Tim Scarf ini berhasil menyabet juara kedua karena orisinalitas idenya dan pemenuhan aspek energy ramah ligkungan serta kesiapan alatnya untuk diimplementasikan.

Kabar baiknya, konsep yang dibuat oleh Nabila dan Stephanie ini telah mendapatkan sambutan yang sangat baik dari pihak TransJakarta dan saat ini proyek percontohannya sedang dalam tahap penyelesaian.


Sumber : kompas.com
Sumber Gambar : kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini